WAKIL KETUA III BIDANG KEMAHASISWAAN STES Tunas Palapa: Githo sampaikan 3 komitmen ini pada hari kemenangan

Githo (di mimbar) selaku Wakil ketua III Bidang Kemahasiswaan STES menjadi khatib Shalat Idul Fitri 1445 H Tahun 2024 

Tulang Bawang Barat---Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Tulang Bawang Barat Githo, S.Pd.I., M.M., menjadi Khatib Shalat Idul Fitri 1445 H Tahun 2024 di Masjid Nurul Huda Tiyuh Candra Mukti Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, Rabu (10/04/2024).  

Adapun tema khutbah yang disampaikan adalah “Tiga Komitmen yang harus dikuatkan”. Di hadapan Kepalo Tiyuh Candra Mukti Marsudi Hasan, S.Pd., dan ratusan jamaah yang hadir, Githo mengingatkan, bahwa tema ini sangat penting, agar jangan sampai Ramadhan berlalu begitu saja dan tanpa bekas. Nilai-nilai Ramadhan harus diwujudkan untuk mengokohkan ketakwaan pribadi, keluarga dan masyarakat. 

Lebih lanjut Githo menjelaskan, bahwa setelah Ramadhan berakhir, di antara yang harus kita lakukan adalah, pertama, memperkuat dan membuktikan komitmen kita terhadap tiga hal, yaitu Komitmen kepada Allah SWT untuk selalu tunduk dan patuh terhadap perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Komitmen yang kuat kepada Allah SWT membuat kita akan menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuan-Nya. Ibadah puasa Ramadhan yang baru saja dilewati mendidik manusia agar memiliki kekuatan komitmen kepada Allah SWT, dan ini harus dibuktikan keberhasilannya, bila tidak, Rasulullah SAW menganggapnya sama dengan tidak beriman, beliau bersabda: “Tidak beriman seseorang di antara kamu sehingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (syariat Islam).” (HR. Thabrani). 

Kemudian, yang kedua yang harus dikuatkan adalah menjaga kemuliaan pribadi, keluarga dan masyarakat dengan akhlak yang mulia. Satu hal yang harus disadari bahwa sekarang ini di antara masyarakat kita masih banyak yang menunjukkan akhlak yang tercela, bahkan sangat tercela dan amat rendah. Salah satu cara untuk menghindarkan dari perbuatan yang tercela adalah dengan cara menumbuhkan rasa malu pada diri sendiri. Rasa malu untuk melakukan yang tercela membuat manusia dapat mempertahankan kemuliaan pribadi, keluarga dan masyarakat, dan ini berpangkal dari keimanan dan keterikatan yang kokoh kepada Alah SWT, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Malu itu cabang dari iman.” (HR. Bukhari).

Selanjutnya, komitmen yang ketiga yang harus dikuatkan sebagai seorang muslim menurut anggota Majelis Ekonomi Syariah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Tulang Bawang Barat ini, adalah menjadikan masjid dan mushalla sebagai pusat pembinaan umat. “Selama Ramadhan kemarin, ikatan batin kita dengan masjid dan mushalla telah kita perkuat, karenanya mulai hari ini Rabu, 10 April 2024 kita pelihara penguatan itu. Paling tidak ada dua aspek yang harus kita pertajam dalam konteks masjid dan mushalla sebagai sarana dan fungsi pendidikan, yaitu aspek keilmuan dan aspek pembentukan karakter,” ungkapnya. 

Githo mencontohkan, Rasulullah SAW membina para sahabat melalui masjid sehingga lahirlah generasi terbaik sepanjang zaman dari masjid itu. “Masjid dan mushalla kita seluruh Indoneia sudah mencapai 1 juta lebih jumlahnya, yang menjadi pertanyaan kita adalah masyarakat seperti apa yang sudah kita hasilkan dari jumlah masjid dan mushalla sebanyak itu?, ini merupakan koreksi untuk kita bersama agar bisa memperbaiki kondisi masyarakat melalui masjid dan mushalla., pungkasnya.