Di Balik Lipatan Waktu: Perjalanan Ahmad Sobirin dalam NU, dari A'wan hingga Wakil Katib Syuriyah


Ahmad Sobirin (kanan)


Ahmad Sobirin duduk di sudut ruang redaksi, mata lelahnya terpancar dalam sorotan lampu redup. Sebagai wartawan berhikmat di PCNU Tulang Bawang Barat, perjalanan hidupnya telah mengalir deras bersama aliran zaman, dari tahun 2019 hingga 2024. Namun, cerita perjalanannya bukanlah sekadar tentang berita yang ditulisnya, melainkan tentang peran dan pengabdiannya dalam wadah Nahdlatul Ulama.


Di tahun 2019, Ahmad mulai membangun jejaknya di PCNU sebagai seorang a'wan. Dengan latar belakang aktif dalam berbagai banom NU sejak muda, dari IPNU, GP Ansor, hingga PMII, Ahmad membawa modal berharga dalam adaptasi dengan dinamika organisasi. Setiap artikel yang ditulisnya adalah cerminan pemahaman mendalamnya tentang NU dan semangatnya untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan yang inklusif.


Melalui karya-karyanya, Ahmad tidak hanya menginformasikan, tetapi juga menginspirasi. Dia menciptakan narasi yang memperkuat keberadaan NU sebagai garda terdepan dalam menjaga pluralitas dan toleransi di tengah masyarakat. Dengan hati yang terbuka, ia mendengarkan cerita-cerita dari berbagai kalangan, merangkumnya menjadi tulisan yang mencerahkan dan membangun.


Perjalanan Ahmad di PCNU tidak berhenti sebagai seorang a'wan. Dengan dedikasi dan komitmennya yang luar biasa, ia dipercaya menjadi Wakil Katib Syuriyah, posisi yang memperkuat peran dan tanggung jawabnya dalam mengemban amanah NU. Di balik meja rapat dan agenda yang padat, Ahmad tetap menjaga kesetiaannya pada prinsip kebenaran dan keadilan.


Puncak perjalanan Ahmad terjadi pada Konfercab ke-4 NU Tulang Bawang Barat pada Kamis, 28 Maret 2024. Di sana, di tengah sorak-sorai dan doa bersama, Ahmad tidak hanya menyaksikan, tetapi juga berperan aktif dalam proses pemilihan dan penentuan arah masa depan PCNU. Dengan hati yang penuh rasa syukur dan haru, Ahmad menerima bahwa setiap langkah yang telah dia ambil, setiap kata yang telah dia tulis, adalah bagian dari sebuah perjalanan yang bernilai.


Ahmad Sobirin (tengah)


Sebagai seorang wartawan berhikmat di PCNU Tulang Bawang Barat, Ahmad Sobirin telah menorehkan jejak yang abadi. Meskipun perjalanan resminya mungkin telah berakhir di Konfercab, namun semangat dan kontribusinya akan terus hidup dalam setiap tulisan, setiap tindakan, dan setiap doa yang terus mengalir dari generasi ke generasi, membawa cahaya dan inspirasi bagi masa depan yang lebih baik.