PUJI RAHARJO, S.Ag., SS., M.Hum: Kanwil Kemenag Provinsi Lampung Menanggapi Maraknya Kasus Kekerasan di Pesantren


Puji Raharjo, S.Ag., SS., M.Hum, selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung
Puji Raharjo, S.Ag., SS., M.Hum, selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung

Bandar Lampung, 3 Maret 2024 - Puji Raharjo, S.Ag., SS., M.Hum, selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung, memberikan respons serius terhadap maraknya kasus kekerasan di pesantren yang belakangan ini mencuat ke permukaan. Dalam pernyataan resmi yang disampaikannya hari ini, Puji Raharjo menyatakan prihatin dan memberikan penjelasan atas langkah-langkah yang diambil untuk menanggapi kejadian tersebut.


"Sangat disayangkan dan memprihatinkan insiden-insiden kekerasan yang terjadi di pesantren. Kami telah mengambil langkah cepat dengan membentuk tim investigasi untuk memastikan kejadian ini terungkap secara jelas dan transparan," ungkap Puji Raharjo.


Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung juga menegaskan komitmen pihaknya dalam meningkatkan kualitas pembinaan di lingkungan pesantren. Upaya tersebut mencakup penguatan program-program seperti Sekolah Ramah Anak (SRA) dan peningkatan kesejahteraan serta pengembangan anak. Dengan hal ini, diharapkan pesantren dapat menjadi lingkungan belajar yang aman, positif, dan mendukung bagi semua anak.


"Penting bagi kami untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pesantren. Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan standar, bukan hanya sebagai tanggapan terhadap insiden ini, tetapi juga sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik," tambahnya.


Puji Raharjo juga mengungkapkan harapannya bahwa dengan langkah-langkah yang diambil, kepercayaan masyarakat terhadap dunia pesantren dapat semakin kuat. Pesantren diharapkan terus menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi pengembangan potensi anak-anak Indonesia.


Terakhir, Puji Raharjo menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan masyarakat. Dia berharap agar kerjasama dapat terus berlangsung untuk menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik di Indonesia.


Dikutip dari Lampungpro.co telah terjadi dugaan penganiayaan terhadap MF (17) bin Asef Marwan, santri Ponpes Miftahul Huda 606 Dusun Banyumas, Desa Agom, Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, MF meninggal dunia di Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda, Minggu (3/3/2024). Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian, namun orang tua korban melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib. Pihak keluarga sangat kaget dan syok dapat kabar MF sakit diantar oleh beberapa guru Ponpes Miftahul Huda. Lalu beberapa saat dirawat meninggal dunia.