Melihat Langsung Titik Nol IKN: dari Bendungan hingga Istana Presiden

Foto: Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara Danis Sumadilaga/Aulia Damayanti

PENAJAM PASER UTARA - Ibu kota Indonesia siap berpindah. Pemerintah telah menyiapkan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Pembangunan pun lanjut dilakukan, terutama infrastruktur dasar, dari sumber air hingga akses jalan.

detikcom berkesempatan menjajal jalan akses menuju IKN pada Jumat, (13/1/2023) lalu. Akses yang saat ini dapat dilalui merupakan jalur darat. Pertama perjalanan dimulai dari Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan menuju akses Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) yang hanya butuh waktu 15 menit..

Rombongan mulai melakukan perjalanan lewat jalan tol melalui Gerbang Tol Manggar. Selama melewati jalan tol tersebut terasa nyaman, karena permukaan jalan menggunakan aspal beton. Jalan tol ini menjadi satu-satunya yang tercepat menuju ke IKN.

Sayangnya, memang Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) belum tersambung langsung ke IKN. Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 40 menit dan keluar di KM 38, perjalanan dilanjutkan melalui jalan nasional. Samboja-Sepaku. Sama dengan kondisi tol, jalan nasional ini terasa mulus dilalui. Hanya saja, rute jalan yang berkelok-kelok membikin perut terasa mual dikocok-kocok. Namun hal itu terbayarkan dengan pemandangan bukit, hutan hingga hijaunya sawah di kanan kiri selama perjalanan.

"Sepanjang jalan ini biasanya suka ada monyet muncul ke jalan ini," ujar seorang driver, Dimas, yang mengantarkan perjalanan kami.

Setelah menghabiskan perjalanan sekeliling satu jam, tibalah kami di IKN, kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) yang jadi tujuan utama. Lokasi pertama yang dikunjungi ialah Bendungan Sepaku Semoi yang berfungsi sebagai sumber air higienis ke IKN akan jadi penangkal banjir.

Bendungan Sepaku Semoi terletak di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dan mempunyai luas sekeliling 378 hektare. Kira-kira dari waduk ke titik nol IKN, jaraknya 15 kilometer.

Progres waduk saat itu mencapai 82%. Pemerintah melalui Kementerian PUPR menargetkan waduk selesai dan dapat diisi air atau impounding pada Juni 2023 mendatang.

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga menjelaskan Bendungan Sepaku Semoi berkapasitas 2.500 liter per detik, nantinya sebanyak 2.000 liter disalurkan ke IKN. Kemudian sisanya 500 liter per detik untuk dikirim ke Balikpapan. Target ke depan pada 2035, waduk itu dapat menyuplai air untuk 2 juta orang di IKN.

Bendungan Sepaku Semoi di Penajam Paser UtaraBendungan Sepaku Semoi di Penajam Paser Utara Foto: Dok. Kementerian PUPR

Setelah itu, detikcom beralih ke letak titik nol IKN. Dalam kesempatan itu, Danis menjelaskan, titik nol merupakan kesepakatan bersama untuk patokan tinggi dan jarak dari berbagai infrastruktur di IKN.

"Titik nol di sini merupakan suatu titik referensi bersama yang diadopsi oleh seluruh yang bekerja di sini. Patokan yang menggambarkan ketinggian, lokasi, oleh nanti bangunan-bangunan yang ada," jelasnya, saat di letak titik nol, 13 Januari 2023 lalu.

Kemudian, peninjauan infrastruktur IKN dilanjutkan ke rumah susun (rusun) pekerja bangunan IKN. Perjalanan dari titik nol ke rusun ini menyantap waktu 20 menit. Terbilang cukup lama, karena akses jalan di kawasan tersebut tetap bertanah dan bebatuan, walaupun tetap berbentuk jalan.

Waktu tersebut juga ditempuh dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok. Belum lagi kalau hujan tiba, perjalanan dengan mobil harus lebih hati-hati karena jalanan menjadi licin.

Tibanya di letak rusun pekerja bangunan IKN, terpantau sudah terbangun sejumlah rusun warna putih. Semua bangunan dibangun terdiri dari 4 lantai. Saat itu, bangunan rusun yang sudah ada sebanyak 16 dari total sasaran 22 rusun.

Ada beberapa fasilitas yang akan tersedia, seperti kantin, klinik, dan kantor perwakilan pengelola. Namun, memang belum ada yang beroperasi tiba saat ini.

Melihat ke dalam salah satu rusun, pembagian kamar untuk tenaga terampil dan pakar juga berbeda. Jadi, untuk tenaga terambil satu kamar dapat diisi untuk 14 orang. Sementara tenaga pakar 8 orang. Fasilitas kamar mandi sendiri bukan dalam satu kamar yang sama. Tetapi dibuat terpisah dan dapat dipakai untuk bersama.

Secara total, 22 rusun pekerja ini dapat menampung sebanyak 16.200 orang. Rinciannya terdiri dari 15.000 tenaga terampil, kemudian 1.200 tiba 1.300 tenaga ahli. Proses pengerjaan dari rusun pekerja ini dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya Gedung - PT Adhi Karya (Persero) Tbk, KSO dengan nilai kontrak Rp 567,008 miliar.

Setelah mengunjungi rusun pekerja, perjalanan berlanjut ke kawasan yang akan menjadi letak berdirinya Istana Negara. Saat ini bentuk Istana Negara itu memang belum terlihat.

Istana negara di IKN itu terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim. Berdasarkan pantauan detikcom, kawasan sebesar 50 hektare yang akan dibangun di istana negara baru tiba tahap pembentukan lahan.

Di kawasan tersebut juga banyak alat-alat berat untuk mengangkut tanah di sana. Titik-titik pembangunan juga sudah ditentukan, misalnya titik akan dibangun patung Burung Garuda yang menjadi ikon dari Istana Negara di IKN. Kemudian sudah ditentukan juga di mana letak lapangan upacara di kawasan tersebut.

Patung garuda rencananya mulai di bangun akhir Januari. Istana Negara dengan logo burung garuda itu menjadi yang paling tinggi di kawasan IKN. Pembangunan awal akan dilakukan untuk lapangan upacara yang targetnya dapat digunakan untuk upacara 17 Agustus 2024.

Dikutip dari situs detikcom