Kiai Hasyim Muzadi, pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam di Malang, Jawa Timur, lahir di Bangilan, Tuban pada 8 Agustus 1944 merupakan tokoh Islam Indonesia. Ia pernah menjabat ketua umum Nahdlatul Ulama 1999–2010 menggantikan posisi Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Kiai Hasyim dikenal sebagai sosok kiai yang memposisikan dirinya sebagai seorang pemimpin. Selain sebagai ulama, sosok Kiai Hasyim dikenal nasionalis dan pluralis. Beliau adalah seorang tokoh Muslim yang dikenal sebagai tokoh moderat dan toleran, tanpa pernah harus meninggalkan prinsip-prinsip agama. Baginya, sikap moderat dan toleran tidak boleh mengorbankan aqidah. Berikut adalah biografi KH. Hasyim Muzadi .
Itu sebabnya, ketika tragedi runtuhnya gedung WTC di Amerika Serikat, yang menempatkan umat Islam sebagai pelaku teroris, kiai yang dikaruniai enam orang putra ini, tampil dengan memberikan penjelasan kepada dunia internasional bahwa umat Islam Indonesia adalah umat Islam yang moderat, kultural, dan tidak memiliki jaringan dengan organisasi kekerasan internasional.
Beliau adalah sekian dari tokoh umat di Indonesia yang dijadikan referensi oleh dunia barat dalam menjelaskan karakteristik umat Islam di Indonesia.
Integritas Kiai Hasyim yang lintas sektoral kini diuji. Ijtihad politik pria berusia 60 tahun ini yang menerima lamaran PDI Perjuangan untuk menjadi cawapres, merupakan bagian dari sosok dirinya yang moderat.
Kiai Hasyim muda menempuh jalur pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah di Tuban pada tahun 1950. Dan sempat mengeyam pendidikan di Pondok Pesantren Modern Darussalam gontor pada 1956-1962. Kemudian menuntaskan pendidikan tingginya di Institut Agama Islam Negeri Malang, Jawa Timur pada 1969.
Kiprah organisasinya mulai dikenal ketika tahun 1992 terpilih menjadi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur. Dalam kepempimpinannya, ia terbukti mampu menjadi batu loncatan untuk menjadi Ketua PBNU pada 1999.
Sedangkan Karir keorganisasian Beliu berawal dari menjadi ketua PII ( Pelajar Islam Indonesia ) Tahun 1960 – 1964, Ketua Ranting NU Bululawang-Malang. Ketua Anak Cabang GP Ansor Bululawang-Malang Tahun 1965. Ketua Cabang PMII Malang Tahun 1966. Ketua KAMI Malang Tahun 1966. Ketua Cabang GP Ansor Malang Tahun 1967-1971. Wakil Ketua PCNU Malang Tahun 1971-1973. Ketua DPC PPP Malang Tahun 1973-1977. Ketua PCNU Malang Tahun 1973-1977. Ketua PW GP Ansor Jawa Timur Tahun 1983-1987. Ketua PP GP Ansor Tahun 1985-1987. Sekretaris PWNU Jawa Timur Tahun 1987-1988. Wakil Ketua PWNU Jawa Timur Tahun 1988-1992. Ketua PWNU Jawa Timur Tahun 1992-1999. Ketua Umum PBNU Tahun 1999-2004. Ketua Umum PBNU Tahun 2004-2010.
Beliau juga pernah menjadi anggota DPRD Tingkat II Malang-Jawa Timur, anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur, Tahun 1986-1987, dan jabatan terakhir yang dipegang KH. Hasyim Muzadi, adalah sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015.
Kiprah organisasinya mulai dikenal ketika tahun 1992 terpilih menjadi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur. Dalam kepempimpinannya, ia terbukti mampu menjadi batu loncatan untuk menjadi Ketua PBNU pada 1999.
Sedangkan Karir keorganisasian Beliu berawal dari menjadi ketua PII ( Pelajar Islam Indonesia ) Tahun 1960 – 1964, Ketua Ranting NU Bululawang-Malang. Ketua Anak Cabang GP Ansor Bululawang-Malang Tahun 1965. Ketua Cabang PMII Malang Tahun 1966. Ketua KAMI Malang Tahun 1966. Ketua Cabang GP Ansor Malang Tahun 1967-1971. Wakil Ketua PCNU Malang Tahun 1971-1973. Ketua DPC PPP Malang Tahun 1973-1977. Ketua PCNU Malang Tahun 1973-1977. Ketua PW GP Ansor Jawa Timur Tahun 1983-1987. Ketua PP GP Ansor Tahun 1985-1987. Sekretaris PWNU Jawa Timur Tahun 1987-1988. Wakil Ketua PWNU Jawa Timur Tahun 1988-1992. Ketua PWNU Jawa Timur Tahun 1992-1999. Ketua Umum PBNU Tahun 1999-2004. Ketua Umum PBNU Tahun 2004-2010.
Beliau juga pernah menjadi anggota DPRD Tingkat II Malang-Jawa Timur, anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur, Tahun 1986-1987, dan jabatan terakhir yang dipegang KH. Hasyim Muzadi, adalah sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015.
Beliau wafat dini hari Kamis (16/3/2017) pukul 06;00 setelah menjalani perawatan intensif di RS Lavalette, Malang, Jawa Timur. Mudah-mudahan beliau diampuni semua khilaf dan kesalahannya, diterima dan dilipat gandakan amal kebajikannya di sisiNya. aamiin, Al-faatihah..,