Arinal Djunaidi Tanam Sebanyak 1.770 Bibit Pohon

Metanews.co.id, Lampung Timur- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama Forkopimda Provinsi Lampung, Kepala BBWS-MS, dan Bupati Lampung Timur secara simbolis melakukan penanaman 1.770 bibit pohon dalam rangka Hari Bakti PUPR ke-77, di Bendungan Margatiga, Lampung Timur, Selasa (27/9/2022).
Adapun jenis pohon yang ditanam yaitu alpukat, sirsak, nangka, singkong, petai, jengkol, dan bibit tanaman lainnya.

Dalam sambutannya, Gubernur Arinal menjelaskan bahwa kegiatan tanam pohon dengan tema Mari Hijaukan Bumi ini merupakan kampanye pentingnya menanam pohon dalam rangka menyelamatkan bumi dari pemanasan global.
"Manfaat terbesar dari pohon adalah menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup, penanaman pohon juga berfungsi dalam mencegah banjir dan longsor saat musim hujan," ujar Gubernur Arinal.

Pohon  memiliki fungsi ekologi tinggi dan nilai ekonomis tinggi, seperti jengkol, petai, dan lainnya.

"Sehingga pemeliharaannya bisa langsung melibatkan masyarakat," tambahnya.

Gubernur Arinal juga menyampaikan ucapan syukur karena Bendungan Margatiga dalam waktu dekat akan segera selesai. 

"Ini merupakan suatu kebanggaan karena tidak semua Provinsi bisa melakukan ini," ujar Gubernur Arinal.

Peresmian Bendungan Margatiga rencananya akan diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. 

Untuk diketahui, Bendungan Margatiga membendung aliran Sungai Way Sekampung di daerah hilir untuk dimanfaatkan sebagai pengairan Daerah Irigasi di Provinsi Lampung seluas 16.588 hektar.

Gubernur Arinal menyampaikan bahwa Provinsi Lampung merupakan salah satu lumbung padi nasional, pada tahun 2021 Provinsi Lampung mendapatkan peringkat pertama dalam penghargaan Abdi Bakti Tani. Penghargaan ini merupakan penghargaan tinggi dibidang pertanian.

Usai melakukan penanaman pohon, Gubernur Arinal beserta rombongan melakukan peninjauan Bendungan Margatiga.

Sebelum pelaksanaan kegiatan tanam pohon, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi terlebih dahulu menyerahkan bantuan sembako secara simbolis kepada masyarakat yang kurang mampu.
(Adpim/Wa)