Berpuasa di negeri orang selalu menantang. Tak terkecuali di Vietnam. Cuaca musim panas yang sangat menyengat dan pilihan makanan halal yang sangat terbatas, selalu menyambut umat muslim setiap tahunnya. Meskipun begitu, suasana juga terasa hangat berkat acara buka bersama yang dihadiri komunitas muslim internasional.
Tak banyak pemeluk Islam di Vietnam. Kira-kira hanya 0,6 persen dari 100 juta jiwa penduduk Vietnam. Sebagian besar umat muslim pun tinggal di Vietnam bagian selatan, Tak mengherankan bila masjid lebih mudah ditemukan di bagian selatan misalnya, di Ho Chi Minh city atau Saigon. Sementara itu di ibukota Vietnam, Hanoi, hanya ada 1 masjid, yaitu masjid Al Noor yang berada di jalan Hang Luoc 12, distrik Hoan Kiem.
Tantangan utama bagi umat muslim yang tinggal di Hanoi adalah cuaca. Seperti tahun lalu, bulan Ramadan tahun ini jatuh pada musim panas. Suhu udara sering mencapai 40 derajat celcius sepanjang hari dan malam. Hal ini tentu membuat ibadah puasa menjadi lebih menantang dibanding berpuasa di tanah air.
Selain cuaca, pilihan makanan halal di Hanoi juga sangat terbatas. Hanya ada sekitar 15 restoran yang memiliki sertifikat halal yang terdiri dari restoran makanan Indonesia, Malaysia, India, Pakistan, dan Lebanon. Bila bosan dengan makanan resto, tentu memasak sendiri menjadi solusi.
Kejelian dan ketelitian pun diperlukan saat memilih makanan untuk buka puasa. Pasalnya hampir semua warga Vietnam memakan daging babi dan beberapa daging tak halal lainnya seperti ular dan anjing. Minyak babi pun wajar digunakan dalam berbagai masakan. Agar ibadah puasa afdol, sebaiknya membeli produk makanan maupun bahan masakan yang berlabel halal.
Pusat kegiatan bulan Ramadan di Hanoi adalah di masjid Al Noor. Setiap hari digelar acara buka puasa yang bisa diikuti setiap umat muslim dari negara mana pun. dilanjutkan dengan sholat tarawih. Makanan saat buka puasa disumbang oleh komunitas muslim di Hanoi dan dari kedutaan negara-negara Islam.
Saat berbuka puasa inilah suasana kebersamaan antara umat muslim sangat terasa. Ada banyak orang dari berbagai negara yang datang. Mulai Indonesia, Malaysia, Jepang, Vietnam, Nigeria, Pakistan, dan negara lainnya. Suasananya terasa akrab dan hangat karena bisa berkumpul bersama komunitas muslim internasional yang jarang ditemui diluar bulan Ramadan.
Dokutip dari OkeZone