Inilah Beberapa Wejangan KH. An'im Lirboyo


Bandar Lampung – pengasuh pondok pesantren Lirboyo kediri jatim KH. An’im Falahuddin Mahrus memenuhi undangan PCNU pesawaran untuk memberikan ijazah Dalailul khoirot, Hizbu Hirzul Jausan. Sebelum itu beliau memberikan pesan pesan kepada para alumni Lirboyo di ponpes Al Hikmah Bandar Lampung. Dalam pesannya, ia meminta agar lulusan pondok pesantren yang berjuang dimasyarakat non santri agar lebih giat dalam memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat secara totalitas.

Dia percaya dengan kualitas para santri lulusan pondok pesantren asalkan istiqomah dalam amal dan kiprah yg baik dimasyarakat maka ia akan berhasil dalam mengembangkan ilmu. Sekarang zaman dimana kawan dan lawan tak dapat dikenali dan zaman IT ini banyak fitnah beredar tanpa filter yg baik dari masyarakat maka ini menjadi tanggung jawab bersama,

"Tidak usah khawatir. Santri yang penting ngaji maka Allah akan mencukupi semuanya, perjuangan santri zaman sekarang dan zaman dahulu sebenarnya sama-sama sulit “likulli khoirin maani’un” disetiap kebaikan ada penghalangnya. Namun tentu berbeda masalah sesuai zamannya Santri harus mengetahui zaman yang dihadapi sekarang ini. Jika zaman dulu zaman perjuangan maka santri dilarang pulang sebelum selesai silatnya, tetapi untuk zaman sekarang sudah berbeda kira kira apa yang akan dihadapi dimasyarakat maka itulah yang harus dipelajari dan didalami untuk berjuang dimasyarakat," kata Kh. An’im Falahuddin di Pondok Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung, Minggu (16/10.2017)

Dia memberikan pesan bagi para santri yang sebagian besar adalah para alumni Lirboyo ;
  • Santri tak usah mencari karomah tapi carilah istiqomah,
  • Santri harus punya ilmu dzohir juga ilmu batin karena santri dituntut semua bisa amalkan ilmu yg didapatkan semaksimal mungkin,
  • Kyai dulu begitu dekat dengan santrinya sehingga akan menjadi motifasi santrinya.
  • Mari berkhidmah kepada ulama karena hakikatya adalah khidmah dengan ilmu, khidmah dengan ilmu hakikaty khidmah kepada Allah SWT.
  • Perkuat basis di pedesaan tapi tak kalah penting perkuat basis diperkotaan,
  • Bergabung dengan Ahlussunnah Annahdiyyah.
  • Mengisi kemerdekaan dengan tholabul ilmi.
  • Santri harus mengajar baik seminggu sekali atau sebulan sekali.
Dalam kesempatan ini beliau memberikan ijazah Dalailul Khoirot dan Ratib Al Haddad, sanat kitab ini beliau dapatkan dari
1. Kh. Mahrus Ali abahnya dibaca dari awal sampai akhir
2. Dari syeikh Muhammad Yasin Al Padangi pada waktu beliau haji tahun 1982
3. Habib umar bin hafidz waktu haji diijazahkan dimaqam nabi muhammad
4. Syaid Abbas Al Maliki ditmbahi sayid alwi
5. Abuya dimyati banten
6. Kh. Dimyati rais kaliwungu
7. Abuya Muhtadi Banten
8. Dan kyai kyai yang lain

Jadi santri Jgn kosongan karena dengan tirakat dan istiqomah amalan santri akan ada bobot tersendiri. Berbeda dengan ilmu yang tidak ditirakati dengan ilmu yang di tirakati dengan wirid dan amalan yg istiqomah, ketika mengamalkan wirid atau hizb jangan niat yang macam macam niatkan ta'abbud saja jangan yg lain lain supaya tidak ada tuntutan sirri diyaumil qiyamah. Pungkasnya. (suheng).