Oleh : Ari Indarto
(Staf humas Kolese Kanisius, Jakarta dan berprofesi sebagai pendidik anak bangsa yang selalu berusaha menghidupi perubahan untuk menjadikan pendidikan bermakna bagi sesama)
JAKARTA - Tanggal 3 Oktober 2022. SMA Kolese Kanisius, Jakarta kembali mengadakan kegiatan Ekskursi. Kegiatan yang dirancang untuk mendekatkan peserta didik pada keragaman Indonesia ini akan dilaksanakan pada tanggal 3-7 Oktober 2022, sekaligus menjadi momen bersejarah mengawali bulan Oktober sebagai bulan kebangkitan pemuda Indonesia.
Jika ekskursi dua tahun sebelumnya dilaksanakan secara online, untuk tahun 2022 ini, seluruh peserta akan mengadakan secara offline. Seluruh peserta didik akan tinggal di 12 pesantren dan sebuah seminari, selama 3 hari (4-6 Oktober 2022). Untuk mewujudkan terlaksananya kegiatan tersebut, SMA Kanisius menggandeng kerja sama dengan NU, Muhammadiyah dan Seminari Stella Maris, Bogor.
Andil Generasi Muda
Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman. Beragam suku, budaya, bahasa, kekayaan alam, dan adat istiadat, menjadi harta bangsa yang tidak ternilai harganya. Jika dahulu Indonesia menjadi salah satu inisiator solidaritas Asia-Afrika, maka kini Indonesia menjadi rujukan dalam mengelola keberagaman.
Maka, sudah sepantasnya keberagaman itu dipelihara sebagaimana adanya. Disinilah sebenarnya generasi muda mengambil peran untuk merawat persatuan dalam keberagaman.
Bhineka Tunggal Ika sebagai semangat persatuan sangat penting; berbeda-beda suku, agama, dan budaya, namun tetap satu Indonesia. Bhineka Tunggal Ika adalah cara hidup. Sikap-sikap yang mencerminkan semangat persatuan antara lain berlaku adil, berpikiran terbuka, tidak diskriminatif, dan saling menghormati.
Sikap-sikap tersebut tumbuh dari pengalaman dan relasi sehari-hari antar anggota masyarakat. Pengalaman konkrit berelasi dengan masyarakat yang beragam perlu dialami langsung oleh kaum muda, pada khusunya, agar pesan persatuan dapat dirasakan langsung oleh mereka. Kaum muda sebagai generasi penerus bangsa memegang peran penting sebagai agen persatuan.
Kolese Kanisius adalah lembaga pendidikan yang merangkul keberagaman. Siswa Kolese Kanisius datang dari berbagai latar belakang, baik suku, agama, dan budaya. Kaum muda yang dididik di Kolese Kanisius adalah calon pemimpin yang mampu menciptakan dan merawat persatuan, yaitu calon pemimpin Pancasilais yang memiliki karakter 4C (competence, compassion, conscience, commitment). Mereka dididik dalam kebhinekaan yang menjadi konteks sekolah ini, sehingga kegiatan yang menumbuhkan toleransi, kebersamaan dan persatuan perlu terus dipupuk.
Generasi Maju, Generasi Toleran
Kegiatan ekskursi, sebagai salah satu kegiatan yang dilaksanakan Kolese Kanisius setiap tahun dirancang sebagai salah saru sarana bagi siswa kanisius mengambil peran dalam mewujudkan dan mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa. Melalui kegiatan Ekskursi, Kanisian kelas 12 diharapkan mempunyai pengalaman nyata berelasi dalam beragam keyakinan sehingga semakin tumbuh pemahaman akan arti penting dan cara-cara merawat persatuan.
Seorang Kanisian harus dapat memahami makna dan sejarah persatuan bangsa Indonesia di tengah keberagaman, menyadari arti penting dan cara-cara merawat persatuan bangsa, sanggup untuk belajar hidup dan bersosialisasi di tengah lingkungan yang berbeda dengan keseharian mereka, mendapatkan keteladanan untuk berpikiran terbuka dan bersikap toleran di tengah keberagaman, dan memiliki keterampilan berbicara yang mumpuni, serta mampu berpikir kritis, analitis, dan sistematis.
Nilai-nilai Kanisian, seperti Finding God in All Things (Kanisian menemukan Tuhan yang menciptakan keberagaman dan menghendaki persatuan atas umat-Nya); Man for and with Others (Kanisian menjadi sesama bagi orang lain dari berbagai keyakinan dan latar belakang); Ketekunan dan kegigihan (persevera) akan dasar seluruh kegiatan, sehingga akan terwujud profil pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa, berkebhinekaan global, bergotong royong, bernalar kritis, dan mandiri.
Rangkaian Kegiatan Ekskursi
Rangkain kegiatan ekskursi terbagi dalam beberapa kegiatan, yaitu studiom generale, ekskursi pondok pesantren dan seminari, serta presentasi produk.
Studium Generale, kuliah umum dengan tema “Merawat Persatuan dalam Keberagaman: Dahulu, Kini, dan Nanti” ditujukan sebagai pendasaran wawasan persatuan bagi para Kanisian. Studium Generale mengundang tiga orang pembicara, yaitu: Bp. Dr. Hatim Gazali (Anggota Pengurus PBNU-RMI), Bp. Drs. H. Iyet Mulyana H., M.Si. (Ketua LP2P Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Bp. Dr. Bondan Kanumoyoso, M.Hum (Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia) dan Moderator: Fr. Klaus Heinrich Raditio, SJ (Dosen STF Driyarkara).
Selain siswa Kolese Kanisius akan turut diundang siswa-siswi dari pondok pesantren dan seminari yang akan digunakan sebagai tempat tujuan ekskursi.Setelah menyimak kuliah umum, Kanisian akan mendapat pendasaran mengenai wawasan persatuan dalam keberagaman menurut sudut pandang ilmu yang lebih spesifik. Kanisian akan dibagi ke dalam kelas-kelas pendasaran oleh guru bidang studi berdasarkan minat perspektifnya.
Bidang studi/perspektif yang dimaksud adalah bidang studi Geografi, Ekonomi, Sejarah, PKn, Agama, dan Sosiologi, bagi siswa jurusan IPS. Siswa jurusan IPA mendapat pendasaran bidang studi Sejarah, PKn, dan Agama. Kegiatan ini akan berlangsung pada hari Senin, 3 Oktober 2022, pukul 07.30 - 14.00 WIB di Kolese Kanisius - Jakarta.
Ekskursi Pondok Pesantren dan Seminari. Kegiatan ini sebagai aksi konkret dalam mengalami keberagaman, para Kanisian akan diajak untuk tinggal dalam komunitas pesantren dan seminari. Kedua komunitas ini memiliki cara hidup yang berbeda dari para Kanisian sehari-hari. Dengan mengalami cara hidup yang baru di lingkungan baru, sikap toleransi diharapkan menjadi semakin konkrit melalui sikap hidup mereka.
Kegiatan ini akan berlangsung pada tanggal 4 - 6 Oktober 2022. Adapun tempat yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah Seminari Menengah Stella Maris (Bogor), Ponpes Al-Marjan (Cipanas, Lebak Banten), Ponpes Cinta Rasul (Cibungbulan, Bogor), Ponpes Al-Ittifaq (Rancabali, Bandung), Ponpes Al-Hikmah (Tengerang, Banten), Ponpes Modern Sahid(Pamijahan, Bogor), Ponpes Darul Arqam Muhammadiyah (Cibiuk, Garut), Ponpes Nur El-Falah (Petir, Serang), Ponpes Al-Furqon Muhammadiyah Tasikmalaya (Singaparna, Tasikmalaya), Ponpes Al-Furqon Muhammadiyah Garut (Cibiuk, Garut), Ponpes At-Tajdid (Singaparna, Tasikmalaya), Ponpes Nadwatul Ummah (Buntet, Cirebon), Ponpes Al-Mizan (Jatiwangi, Majalengka).
Studium Generale; Mengenal Lebih Dekat Pesantren
Ekskursi Pondok Pesantren dan Seminari. Kegiatan ini sebagai aksi konkret dalam mengalami keberagaman, para Kanisian akan diajak untuk tinggal dalam komunitas pesantren dan seminari. Kedua komunitas ini memiliki cara hidup yang berbeda dari para Kanisian sehari-hari. Dengan mengalami cara hidup yang baru di lingkungan baru, sikap toleransi diharapkan menjadi semakin konkrit melalui sikap hidup mereka.
Presentasi Produk. Kegiatan presentasi produk akan dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2022, pukul 07.00 - 12.00 di Kolese Kanisius - Jakarta. Produk kegiatan ekskursi yang dimaksud adalah esai analisis sosial yang akan dipresentasikan di hadapan guru pembimbing dan Kanisian kelas X dan XI. Esai analisis sosial dituangkan dalam bentuk presentasi (power point) yang menarik. Para orang tua Kanisian kelas 12 turut diundang dalam selebrasi presentasi produk ekskursi ini.
Sekilas tentang Kolese Kanisus
Kolese Kanisius adalah lembaga pendidikan berlandaskan Pancasila dan iman Katolik, didirikan pada tanggal 1 Juli 1927, oleh seorang rohaniwan Jesuit, Pater Dr. J. Kurris SJ, sebagai direktur Kolese Kanisius yang pertama. Hingga kini Kolese Kanisius dikenal sebagai lembaga pendidikan khusus laki-laki.
Nama Kanisius diambil dari Santo pelindung sekolah, Santo Petrus Kanisius (1521-1597). Kolese Kanisius memiliki semangat dasar yaitu 1L4C: Leadership, Competence, Conscience, Compassion dan Commitment dan menghidupi spiritualitas Ignatian. semangat Ignatian.
Spiritualitas Ignatian yang dibangun adalah Ad Maiorem Dei Gloriam (Demi Lebih Besarnya Kemuliaan Tuhan), magis (selalu semakin baik dari hari ke hari), refleksi, dan diskresi (mampu membedakan perbuatan baik dan jahat).
Saat ini SMA Kolese Kanisius dipimpin oleh Pater Drs. Eduard C. Ratu Dopo, SJ., M.Ed selaku kepala sekolah dan Pater Leonardus Evert Winandoko SJ., M.Ed. selaku Rektor Kolese Kanisius.
Menjunjung tinggi nilai kejujuran dan prinsip "men for and with others" (hidup bagi dan bersama sesama), Kolese Kanisius berupaya mengedukasi dan mengarahkan siswa- siswanya untuk memiliki kepribadian yang jujur, pantang menyerah, bekerja keras, dan bertanggung jawab kepada bangsa dan negara.
Para siswa diharapkan bertumbuh menjadi manusia yang mampu mengambil keputusan berdasarkan iman dan akal sehat, mampu hidup dan terlibat dalam kehidupan sehari-hari bersama orang-orang di sekitarnya, serta memiliki keinginan untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
Hingga kini Kolese Kanisius membuka kelas SMP (VII, VIII, IX) dan kelas SMA (X, XI IPA dan IPS, XII IPA dan IPS). Yang menjadi ciri khas dari Kanisius adalah sifatnya sebagai kolese (college). Siswa tak hanya dibangun diri sebatas akademiknya saja namun juga membangun kualitas rohani dan prestasi non akademik khususnya di bidang kepemimpinan, olah raga, seni, sosial, dan budaya.
Kolese Kanisius memiliki fasilitas yang lengkap sebagai institusi pendidikan untuk mendukung seluruh proses pembelajaran dan pengembangan karakter, diantaranya adalah lapangan sepak bola, dinding panjat, sport hall, lapangan volley, basket, badminton, laboratorium fisika, biologi, kimia, komputer, bahasa, aula pertemuan, ruangan rapat/pertemuan, gedung pertunjukan teater, ruang music, ruang audio visual, dan juga perpustakaan.
Sebagai sekolah Katolik, Kolese Kanisius memiliki satu kapel dan satu gua Bunda Maria di sisi utara. Kolese Kanisius juga memiliki camping ground yang berlokasi di Gunung Putri Bogor sebagai tempat pelatihan guru dan juga kegiatan outbond pelatihan leadershipsiswa.
Dikutip dari situs kumparan.com