Oleh: Muhamad Abror
Dikutip dari NU Online, Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Syaikh Dr Abdullatif bin Abdulaziz Al-Syaikh temui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Uama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf di Hotel Four Seasons, Jl. Gatot Subroto Jakarta, pada Ahad (27/3/2022).
Dalam lawatan tersebut, Menteri Abdullatif menyampaikan kekagumannya kepada Nahdlatul Ulama (NU). Sebab menurutnya, NU menjadi simbol kasih sayang di Indonesia dan layak menjadi panutan bagi Arab Saudi.
“Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) menjadi simbol kasih sayang paling kuat di Indonesia dan memang panutan bagi Arab Saudi,” aku Menteri Abdullatif.
Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak, lanjut Menteri Abdullatif, Indonesia tetap mampu menjaga kerukunan warganya, termasuk memiliki peradaban Islam yang cukup baik.
Berangkat dari kepercayaan itu, Menteri Abdullatif menemui Ketum PBNU guna membahas isu-isu keislaman global dan kedua pihak sepakat bahwa Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi memiliki kesepahaman untuk menjaga perdamaian dunia.
“Kami mendiskusikan isu-isu keislaman global yang sedang terjadi di dunia, dan kami sepakat bahwa Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi memiliki visi yang sama untuk mewujudkan perdamaian dunia,” terang Gus Yahya.
Selanjutnya, pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi harus memperkuat kerjasama agar visi perdamaian dunia ini dapat terwujud dengan baik.
Terkait upaya yang dilakukan oleh Kerajaan Arab Saudi selama ini dalam menjaga dua tempat suci kota Makkah dan Madinah sebagai pusat sekaligus awal penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, Gus Yahya menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya.
“Semua umat Muslim di dunia berterimakasih atas dedikasi besar Kerajaan Arab Saudi yang telah mengurusi Makkah dan Madinah. Yang pasti, umat Muslim sangat menghormati Kerajaan Arab Saudi,” tegas pria kelahiran 1966 itu.
Sebelumnya pada Kamis (24/3/1022), Menteri Abdullatif juga telah menemui Menteri Agama (Menag) RI KH Yaqut Cholil Qoumas di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Dalam perbincangan sekitar tiga jam itu keduanya mendiskusikan tentang pengaturan mikrofon di tempat ibadah, moderasi beragama, industri halal, sertifikasi ulama, dan banyak hal lain.