 |
| Wahyu Agung PP, |
Dinamika Pilkada Lampung Selatan: Menyelusuri Respons terhadap Analisis H. Syahidan MH
Oleh: Wahyu Agung PP
Dalam mengurai dinamika Pilkada Lampung Selatan, kita tidak bisa mengabaikan potensi tokoh-tokoh yang telah disorot oleh H. Syahidan MH. Meskipun perolehan kursi DPRD menjadi pijakan utama, kehadiran mereka dari berbagai latar belakang politik memperkaya persaingan.
Egy Pratama, yang didukung oleh PAN, menempati posisi strategis dengan dukungan dari Zulhas, Ketua DPP PAN. Meskipun perolehan kursi PAN berada di peringkat ketiga, pengaruh politik Zulhas dapat menjadi kekuatan signifikan dalam Pilkada.
Melinda Zuraida, sebagai anak mantan bupati Lamsel Zulkifli Anwar, juga memiliki potensi yang layak diperhitungkan. Meskipun perolehan kursi Partai Demokrat terbatas, jaringan politik keluarga Zulkifli Anwar dapat menjadi faktor penentu dalam mendapatkan dukungan.
Wahrul Fauzi Silalahi, politisi yang beralih dari Nasdem ke Gerindra, menambah dinamika dalam persaingan. Keputusannya untuk bergabung dengan partai lain dan berhasil terpilih kembali sebagai anggota DPRD Lampung menunjukkan ambisi politik yang patut diperhitungkan.
Selain itu, tokoh-tokoh seperti Erma Yusneli, Pandu Kusuma Dewangsa, dan beberapa nama lainnya yang masih dalam tahap pengungkapan potensi mereka, turut memperkaya lanskap politik Lampung Selatan.
Namun, peran kunci Nanang Ermanto, bupati petahana yang kemungkinan besar akan mendapat rekomendasi dari PDIP, tidak boleh dilupakan. Selain itu, peran PKS, Nasdem, dan PKB juga penting dalam menyusun strategi politik mereka sesuai dengan perolehan kursi.
Tidak hanya itu, kemungkinan partai yang tidak mendapatkan kursi di DPRD membentuk poros baru atau memberikan dukungan kepada salah satu calon juga perlu dipertimbangkan. Dinamika politik yang semakin kompleks menuntut pemahaman yang mendalam dan analisis yang cermat.
Dengan semua variabel ini, kita harus bertanya: siapakah yang mampu meraih dukungan terluas dan memenangkan Pilkada Lampung Selatan 2024? Pertanyaan ini terbuka untuk dijawab, dengan banyak kemungkinan yang masih menunggu untuk diungkap.
Penulis adalah penggemar demokrasi, tinggal di Natar.
