JAKARTA, – Pemilu Presiden 2024 diprediksi akan berlangsung dua putaran. Masyarakat tentu akan bertanya-tanya, kemana suara pemilih yang lain bila pemilu terjadi dua putaran.
Mantan wakil sekretaris jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor periode 2000-2010, H. Maskut Candranegara menganalisa, bila hal itu terjadi.
Melihat hasil survei-survei belakangan ini, yang akan lolos di putaran kedua nanti pasangan calon nomor urut 2 dan 3, sedang nomor urut 1 gagal di putaran pertama.
Lalu suara pendukung pasangan colon nomor urut 1 akan kemana di putaran kedua? Berikut analisisnya.
Lebih jauh Maskut memprediksi bahwa pasangan capres nomor urut 1 didukung Partai Nasdem yang dimotori Suya Paloh lalu PKB Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar dan PKS di pimpinpin Presidennya Ahmad Syaihu. “Bila pasangan nomor urut 1 tidak lolos, maka pada putaran kedua suaranya akan diarahkan ke pasangan nomor urut 3, kenapa bisa begitu?”
Betikut analisisnya,
Partai Nasdem yang sejak Pilpres 2014 dan 2019 bersama Jokowi, pada pilpres 2024 memiliki jagonya sendiri Anis Baswedan, sehingga tidak mungkin bila putaran kedua akan gabung ke pasangan nomor 2 Prabowo – Gibran. “Selain itu pasangan nomor urut 2 di dukung Partai Demokrat pimpinan AHY, yang semula di gadang- gadang bakal cawapresnya Anis, maka akan sulit bertemu di putaran ke 2 satu gerbong,” terangnya.
Menurut Maskut, PKB yang telah lama koalisi dengan Gerinda namun memilih berpisah dan mendeklarasikan pasangan Anis- Muhaimin, apa mungkin bila Pilpres dua putaran PKB akan dukung Prabowo? Sulit untuk terjadi menurut saya.
Yang terakhir PKS, ini agak unik, selama ini PKS lebih dekat dengan Prabowo, namun saat ini partai pecahan PKS bernama Gelora sudah berada di Probowo, jadi kecil kemungkinan PKS akan bersama Gelora.
Lagi pula PKS lebih respek dengan sosok cawapres Mahfud MD.***
Dikutip dari situs berita www.suarainvestor.com