JAKARTA -- Tiga lembaga yakni LAZISNU PBNU, LPBI NU, dan RMI PBNU memiliki program Pesantren Hijau. Tiga lembaga tersebut fokus pada program Pesantren Hijau karena isu lingkungan sangatlah penting, khususnya dalam konteks Nahdlatul Ulama sebagai ormas yang selama ini sangat peduli dengan isu-isu lingkungan.
Dasar yang jadi alasan, karena pesantren adalah sebuah subkultur yang selama ini memiliki kontribusi yang sangat besar bagi peradaban, khususnya bagi Muslim di Indonesia.
Wakil Ketua LPBI PBNU Maskut Candranegara mengungkapkan bahwa masalah lingkungan hidup harus ditanggapi secara serius.
"Isu lingkungan ini sudah menjadi isu global. Jadi tidak hanya Indonesia tetapi sudah mendunia, dan itu harus semua pihak untuk ikut serta bersama-sama berperan mengatasi permasalahan lingkungan ini," kata Maskut kepada Republika, Selasa (20/9/2022).
Di dalam keluarga besar Nahdlatul Ulama, katanya, yang harus dilakukan dan jadi perhatian adalah komunitas yang paling dekat terlebih dahulu, yakni pesantren.
"Yang paling terdekat ini tentunya di kalangan pondok pesantren, harus menjadi perhatian sebelum melangkah lebih luas lagi. Kami bersama-sama dengan LAZISNU dan RMI, kami mencoba untuk melangkah satu persatu dengan mengawalinya hari ini kami belajar di Pondok Pesantren Darul Muttaqien," kata dia.
⁷
Ada tujuh pondok pesantren yang akan menjadi program pesantren hijau garapan tiga lembaga di PBNU antara lain, Lazisnu, RMI dan LPBI.
Ketujuh Pondok Pesantren yang akan menjadi sasaran program pesantren hijau adalah; Pesantren Mahasina Bekasi Jawa Barat, pesantren Al Kenaniyah Jakarta, pesantren Al Hamid Cilangkap Jakarta Timur, pesantren Al Hamidiyah Depok Jawa Barat, pesantren Al Mubarok Mranggen Demak Jawa Tengah, pesantren Zainul Hasan Genggong Jawa Timur dan pesantren Malnu Menes Pandeglang Banten.
Alasan kenapa ketiga lembaga ini fokus pada pesantren hijau, karena isu lingkungan sangatlah penting, karena NU sebagai ormas yang sejak lama sangat peduli dengan isu-isu lingkungan. Tahun ini NU memasuki satu abad dengan tema sentral Merawat jagat membangun peradaban, sangat relevan dengan program pesantren hijau.
Dan kenapa pesantren yang dipilih bukan yang lain, karena pesantren ada kiai yang 24 jam memiliki otoritas terhadap pengelolaan pesantren dikelola yang ada banyak santri, ada komunitas masyarakat, dengan harapan agar bisa membangun kesadaran secara masif melalui komunitas pesantren.
Selain program yang di fokuskan ke pesantren dapat bermanfaat juga oleh masyarakat di sekitar pesantren.
"Jadi prinsip 3R, Reduce (kurangi), Reuse (gunakan kembali), dan Recycle (daur ulang) itu nanti benar-benar bisa kita tanamkan dan bisa kita jadikan sebuah habit (kebiasaan) di pesantren, agar ini (program) akan bisa menjadi kontribusi pesantren dan juga kontribusi NU dalam konteks untuk merawat jagat itu,"ujar dia.
Dikutip dari situs Republika.co.id