Sukoharjo - Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KHA Mustofa Bisri yang akrab disapa Gus Mus mengingatkan pentingnya meluruskan niat dalam beribadah untuk semata-mata karena Allah. Gus Mus menilai saat ini ada banyak kepentingan-kepentingan politik menggunakan idiom ibadah.
"Kita jaga niatan kita masing-masing, dalam beribadah itu benar-benar murni beribadah. Karena sekarang ini banyak juga kepentingan-kepentingan politik menggunakan idiom ibadah," kata Gus Mus dalam peresmian Masjid Joglo di Pesantren Mahasiswa Al-Muayyad Windan, Kartasura, Sukoharjo, belum lama ini.
Menurut Gus Mus sangat penting menjaga dan meluruskan niat dalam menjaga ketulusan beribadah. Jika niat itu terjaga maka semua peribadatan akan sepenuhnya kembali pada pengabdian kepada Tuhan.
Di Jawa, kata Gus Mus, dulu shalat Jumat juga hanya digelar di masjid jami yang biasanya terletak di dekat alun-alun. Namun seiring waktu banyak orang mendirikan masjid sendiri dan menggelar shalat Jumat di masjid-masjid baru tersebut.
"Sebetulnya itu ya salah kaprah saja. Orang sekarang itu kan maunya serba instan. Termasuk bikin masjid sendiri yang dekat-dekat. Satu desa masjidnya bisa dua, loudspeaker yang satu menghadap ke sini, yang satu ke sini (berhadap-hadapan)," ujar Gus Mus.
"Bahkan sekarang ada jumatan diadakan di kantor. Ya kalau secara fikih memang memenuhi syarat lebih dari 40 orang. Tapi itu kan kurang mengikuti anjuran yang diajarkan Kanjeng Nabi soal esensi berkumpul. Lagian itu nanti begitu datang bukan lagi shalat tahiyatul masjid jadinya, tapi tahiyatul kantor," lanjut Gus Mus disambut tawa hadirin.
Dikutip dari detikNews.