Tafsir Ilmi :
Jasad Renik dalam Perspektif Al-Quran dan Sains
Kehadiran jasad renik dibicarakan sebagai suatu hipotesis selama berabad-abad sebelum penemuannya dibuktikan secara ilmiah pada abad ke-17. Teori pertama tentang jasad renik kemungkinan dikemukakan oleh seorang peneliti dari Roma, Marcus Trentis Carro, dalam bukunya yang berbicara tentang pertanian. Dia menyarankan agar manusia tidak membangun rumah di sekitar rawa. Di tempat itu, tulisnya, banyak makhluk sangat kecil dan tidak terlihat oleh mata telanjang yang melayang di udara dan memasuki tubuh melalui mulut dan hidung yang akan memicu timbulnya penyakit.
Pernyataan Marcus Trentis Carro ini memperlihatkan bahwa masyarakat pada masa lalu telah memahami kemungkinan tersebarnya penyakit akibat organisme yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Ibnu Sīnā yang dikenal dengan nama latin Avicienna, seorang ilmuwan muslim dan ahli pengobatan dari Persia, menyatakan dalam bukunya al-Qānūn fī aț-Ţibb (The Canon of Medicine) bahwa tinja terkontaminasi dengan suatu organisme yang tak tampak. Dia juga berteori tentang menularnya penyakit tuberculosis dan beberapa penyakit infeksi lainnya, dan menyarankan cara karantina untuk mencegah penularan. Dia telah menulis sekitar 450 buku dalam berbagai subjek, seperti filosofi, astronomi, dan yang terbanyak, tentang pengobatan
https://archive.org/download/etaoin/Jasad%20Renik%20dalam%20Perspektif%20Al-Quran%20dan%20Sains.pdf