Manajemen Ramadlan 4. Keutamaan Membaca Dan Mengkaji Al-Qur’an

Keutamaan Membaca Dan Mengkaji Al-Qur’an
Oleh : Ust. Munawir (Ketua LBMNU Propinsi Lampung)

Allah ‘Azza wa Jallaberfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ

Artinya:  Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah swt dan mendirikan sembahyang dan menafkahkan sebagian dari rizki yangKami anugerahkan kepada mereka dengaan diam-diam dan terang- terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan   yang tidak akan merugi. Agar Allah swt menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Fathiir 35:29-30)

Diriwayatkan  dari Usman bin Affan ra, Rasulullah SAW bersabda:

وَرَوَى عَلْقَمَة بْن مَرْثَد عَنْ أَبِي عَبْد الرَّحْمَن السُّلَمِيِّ عَنْ عُثْمَان قَالَ : قَالَ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " خَيْركُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآن وَعَلَّمَهُ , وَفَضْله عَلَى سَائِر الْكَلَام كَفَضْلِ اللَّه عَلَى خَلْقه , وَذَلِكَ أَنَّهُ مِنْهُ " رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ

Artinya:  Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar Al-Qur’an danmengajarkannya.”

Diriwayatkan  dari Aisyah  ra,  katanya:  Rasulullah  SAW bersabda:

وعن عائشة رضي الله عنها ، قالت : قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ  )متفقٌ عَلَيْهِ)

Artinya:  Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al- Qur’an,  tetapi  dia  tidak  mahir,  membacanya tertegun-tegun dan  nampak agak  berat  lidahnya  (belum  lancar),  dia  akan  mendapat  dua  pahala.” (Riwayat Bukhari & Muslim)

Diriwayatkan  dari Abu  Musa  Al-Asy’ari  ra,   Rasulullah SAW bersabda:

وعن أَبي موسى الأشعري رضي الله عنه ، قَالَ : قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ : رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ : لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ كَمَثلِ الرَّيحانَةِ : ريحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ  (متفقٌ عَلَيْهِ) .

Artinya:  Perumpamaan orang mukmin yangmembaca Al-Qur’an adalah seperti buah Utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan orang  munafik  yang  membaca  Al-Qur’an  adalah  seperti  raihanah  yang baunya harum sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak  membaca  Al-Qur’an  adalah  seperti  hanzhalah  yang  tidak  berbau sedang rasanya pahit.” (Riwayat Bukhari & Muslim)

Diriwayatkan dari  Umar  bin  Al-Kattab  ra,  bahwa  Nabi  SAW bersabda:

وعن عُمَرُ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ : أَمَا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَدْ قَالَ: إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ  (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)

Artinya:  Sesunggunya Allah swt  mengangkat derajat beberapa golongan  manusia  dengan  kalam  ini  dan  merendahkan derajat  golongan lainnya.”(Riwayat Muslim)
Diriwayatkan   dari  Abu   Umamah   ra,   Aku medengar Rasulullah SAW bersabda:

عن أَبي أُمَامَةَرضي الله عنه، قَالَ : سَمِعْتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، يقول : اقْرَؤُوا القُرْآنَ ؛ فَإنَّهُ يَأتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيعاً لأَصْحَابِهِ (رواه مسلم)

Artinya:  “Bacalah Al-Qur’an karena dia  akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.” (Riwayat Muslim)

Diriwayatkan dari  Ibnu Umar ra, dari  Nabi SAW bahwa Nabi SAW Bersabda:

وعن ابن عمر رضي الله عنهما ، عن النبي صلى الله عليه وسلم، قَالَ:  لاَ حَسَدَ إِلاَّ في اثْنَتَيْنِ : رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ القُرْآنَ ، فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ مَالاً ، فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ  (متفقٌ عَلَيْهِ)

Artinya:  “Tidakbisa iri hati, kecuali kepada dua seperti orang: yaitu orang lelaki yang diberi Allah swt pengetahuan tentang Al-Qur’an dan diamalkannya   sepanjang   malam   dan   siang;   dan   orang   lelaki   yang dianugerahi Allah swt harta, kemudian dia menafkahkannya sepanjang malam dan siang.” (Riwayat Bukhari & Muslim)

Dan   riwayat  dari  Abdullah  bin  Masud  ra  dengan lafaz:

وعن ابن مسعود  رضي الله عنه، عن النبيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ:  لا حَسَدَ إِلاَّ في اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالاً ، فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ في الحَقّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ حِكْمَةً ، فَهُوَ يَقْضِي بِهَا ويُعَلِّمُهَا (متفقٌ عَلَيْهِ) .

Artinya:  “Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua macam orang: yaitu orang lelaki yang dianugerahi Allah swt harta, kemudian dia membelanjakannya dalam keperluan yang benar. Dan orang lelaki yang dianugerahi Allah swt hikmah (Ilmu), kemudian dia memutuskan perkara dengannya dan mengajarkannya.”

Diriwayatkan dari  Abdullah bin Masud ra,  RasulullahSAWbersabda:

وعن ابن مسعودٍ  رضي الله عنه، قَالَ : قَالَ رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:  مَنْ قَرَأ حَرْفاً مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أمْثَالِهَا ، لاَ أقول : ألم حَرفٌ ، وَلكِنْ : ألِفٌ حَرْفٌ ، وَلاَمٌ حَرْفٌ ، وَمِيمٌ حَرْفٌ (رواه الترمذي وقال: حديث حسن صحيح)

Artinya:  “Barangsiapa membaca satu huruf Kitab Allah, maka dia mendapat pahala satu kebaikan sedangkan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan AlifLam Mim satu huruf, tetapi Alif, satu huruf dan Lam satu huruf serta Mim satu huruf.”(Riwayat Abu Isa Muhammad bin Isa At-Tirmidzi dan katanya: hadits Hasan Shahih)

Diriwayatkan dari Abu  Said  Al-Khudri ra,   RasulullahSAWbersabda, Allah berfirman:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ مَنْ شَغَلَهُ الْقُرْآنُ وَذِكْرِي عَنْ مَسْأَلَتِي أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ مَا أُعْطِي السَّائِلِينَ وَفَضْلُ كَلَامِ اللَّهِ عَلَى سَائِرِ الْكَلَامِ كَفَضْلِ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ )رواه الترمذي وقال حديث حسن غريب(.

Artinya:  “Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, makaAku berikan kepadanya sebiak-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang- orang yang meminta. Dankeutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalahseperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya.(Riwayat Tirmidzi dan katanya: hadits hasan)

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW bersabda:

وعن ابن عباسٍ رضي الله عنهما ، قَالَ : قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: إنَّ الَّذِي لَيْسَ في جَوْفِهِ شَيْءٌ مِنَ القُرْآنِ كَالبَيْتِ الخَرِبِ  (رواه الترمذي، وقال:  حديث حسن صحيح)

Artinya:  Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.”(Riwayat Tirmidzi dan katanya: hadits hasan sahih)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amrin Ibnul Ash ra, Rasulullah SAW bersabda:

وعن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما: قال : قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: «يُقَالُ لصاحبِ القرآنِ : اقرأْ وَارْقَ ورَتِّلْ كَمَا كُنتَ تُرتِّل فِي دَارِ الدُّنْيَا ، فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا». أخرجه الترمذي، وأبو داود

Artinya:  Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an, bacalah dan naiklah serta  bacalah dengan  tartil  seperti engkau membacanya di  dunia karena kedudukanmu adalahpada akhir ayat yang engkau baca.” (Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’I, Tirmidzi berkata, hadits hasan sahaih)

Diriwayatkan  dari  Sahl bin Muadz  al Juhani   ra   bahwa   Rasulullah  SAW bersabda:

 عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذٍ الْجُهَنِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ضَوْءُهُ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشَّمْسِ فِي بُيُوتِ الدُّنْيَا لَوْ كَانَتْ فِيكُمْ فَمَا ظَنُّكُمْ بِالَّذِي عَمِلَ بِهَذَا ؟». أخرجه أبو داود

Artinya:  “Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus dari pada sinar matahari di rumah-rumah di dunia. Maka bagaimanatanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini.” (Riwayat      Abu Dawud)

Ad-Darimi meriwayatkan dengan isnadnya dari Abdullah bin masud daripada Nabi SAW:

وروى الدارمي بإسناده عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم: قال اقَرَؤُوا الْقُرْآنَ ،  فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يُعَذِّبُ قَلْبًا وَعَى الْقُرْآنَ.وَإِنَّ هَذَا اْلقُرْآنُ مَأْدَبَةُ الله فَمَنْ دَخَلَ فِيْهِ فَهُوَ آمِنٌ وَمَنْ أَحَبَّ الْقُرْآنَ فَلْيُبَشِرُ  

Artinya:   “Bacalah  Al-Qur’an  karena  Allah  tidak  menyiksa  hati yangmenghayati Al-Qur’an. Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah jamuan Allah, maka siapa yang masuk di dalamnya, dia pun aman. Dan siapa mencintai Al-Qur’an, maka berilah kabar gembira.”

وَعَنْ الحَمِيْدِي الْجَمَالِي قَالَ سَأَلْتُ سُفْيَانَ الثَّوْرِي عَنِ الرَّجُلِ يَغْزُو أَحَبُّ إِلَيْكَ أَوْ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ  فَقَالَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ لأَنَّ النَّبِيَ صلى الله عليه وسلم: قَالَخَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

Diriwayatkan daripada  Abdul  Humaidi  Al-Jamali, katanya:  Aku bertanya  kepada  Sufyan  Ath-Tsauri,  manakah  yang  lebih  engkau  sukai, orang yang berperang atauorang yang membaca Al-Quran?Sufyan menjawab: “Membaca Al-Qur’an. Karena Nabi SAW bersabda.‘Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”