Banjir Melanda Lima Kecamatan di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan: Lebih dari 2.900 Warga Terdampak

Banjir Melanda Lima Kecamatan di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan: Lebih dari 2.900 Warga Terdampak


Pada Jumat (3/5) sekitar pukul 18.35 Wita, hujan intensitas tinggi mengakibatkan banjir di lima kecamatan di Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Lebih dari 2.900 warga terdampak oleh peristiwa ini.


Dampak banjir dirasakan di 12 wilayah administrasi setingkat desa dan kelurahan pada lima kecamatan yang terkena imbas luapan Sungai Wallanae dan sungai-sungai kecil lainnya. Kelima kecamatan yang terdampak adalah Lilirilau, Marioriawa, Ganra, Marioriwawo, dan Donri-Donri.


Menurut pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, genangan air masih terjadi di pemukiman dan lahan milik warga pada Sabtu (4/5). Meskipun demikian, tidak ada laporan adanya korban jiwa atau warga yang luka-luka akibat banjir ini.


BPBD Kabupaten Soppeng masih melakukan pendataan terhadap tempat tinggal yang terdampak banjir. Namun, jalan poros Soppeng – Waju sudah dapat diakses oleh kendaraan warga.


Dampak banjir juga menyasar sektor pemukiman dan fasilitas umum, termasuk fasilitas pendidikan dan rumah-rumah warga yang terendam banjir. Luas lahan persawahan yang terendam banjir mencapai 680,91 hektar, sementara lahan kebun jagung mencapai 638 hektar.


Dalam menyikapi kondisi banjir yang masih berlangsung, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi banjir susulan. Prakiraan cuaca hari ini (4/5) menunjukkan potensi hujan, terutama di wilayah-wilayah kecamatan yang masih terdampak banjir.


Secara umum, Sulawesi Selatan masih berpotensi hujan dengan intensitas tinggi, disertai petir atau kilat, dan angin kencang hingga esok hari (5/5). Semua pihak diimbau untuk selalu mewaspadai potensi dampak bahaya hidrometeorologi lainnya, seperti banjir bandang, tanah longsor, maupun cuaca ekstrem.