Ada sebuah kisah, di akherat kelak pun orang yang punya otoritas politik yang kaya lagi dermawan akan masuk surga duluan. Hukum di dunia dan akherat itu sama, orang yang kaya dan berkuasa itu selalu menangan.
Dikisahkan : Ada perdebatan di akherat antara seorang yang mati syahid, orang miskin, orang kaya dan berkuasa yang dermawan. Dan ada seorang ulama yang hanya mendengarkan perdebatan ketiga orang itu.
Siapa di antara mereka yang berhak masuk surga duluan ?
Pada saat terjadi perdebatan, lalu malaikat Jibril diperintah oleh Allah untuk menyelesaikan dan mencarikan solusinya.
Kemudian Jibril bertanya satu persatu kepada keempat orang tersebut.
Jibril : "Hai orang yang mati syahid, apa alasanmu dan siapa yang mengatakan jika kamu berhak masuk surga duluan?"
Syahid : " begitulah yang diajarkan kyai (ulama) dulu."
Jibril : "Berarti kyaimu yang harus lebih duluan masuk surga. Gimana, sepakat?"
Syahid : "Oke sepakat"
Lalu Jibril bertanya pada orang miskin : "Hai orang miskin, siapa yang mengatakan kalau orang miskin masuk surga duluan? "
Orang miskin : " Di dunia kyai yang mengajarkan itu pada saya. "
Jibril : "Kalau begitu, kamu tidak boleh mendahului kyaimu. Dia yang berhak duluan masuk surga. Gimana sepakat?"
Orang miskin : "Siap, saya sepakat".
Lalu Jibril bertanya pada orang kaya dermawan yang dulu juga sempat jadi politisi.
Jibril : "Hai orang kaya, kamu dulu memang banyak amalnya karena kamu dermawan. Tapi siapa yang mengatakan kalau orang yang dermawan itu pasti masuk surga duluan?"
Orang kaya : "Dulu saya sering menemui ulama dan kyai. Beliau mengatakan bahwa orang yang dermawan itu akan masuk surga duluan. Itu ilmu dari kyai yang saya pegang."
Jibril : "Nah, kalau begitu kamu harus ridla jika yang masuk duluan adalah orang yang telah memberikan ilmu padamu. Jadi kyai yang lebih dulu masuk surga sebelun kamu. Bagaimana, sepakat? "
Orang kaya : "Baiklah kalau begitu, saya ridla".
Lalu Jibril mengatakan bahwa ketiga orang telah sepakat bahwa yang berhak masuk surga duluan adalah ulama/kyai. Kemudian Jibril berbicara dengan ulama yang dari tadi hanya diam mendengarkan perbincangan mereka.
Jibril : "Hai ulama, kamu dipersilahkan masuk surga duluan, semua sudah sepakat jika kamu yang berhak masuk surga duluan."
Ulama : "Bril, saya tidak mau masuk surga duluan, saya tidak berhak. Karena dulu orang kaya itu yang membantu beasiswa sekolah saya dan membiayai selama saya mondok di pesantren. Lalu setelah saya jadi kyai, orang kaya itu yang sering membantu dan menyumbang pesantren saya. Karena bantuan orang kaya itu saya bisa jadi ulama dan kyai. Jadi, yang berhak masuk surga lebih dulu sebelum saya adalah orang yang kaya dermawan itu."
Jibril : "Nah, ulama/kyai kalian sudah memberi fatwa, bahwa yang berhak masuk surga adalah orang kaya dermawan. Kalian harus patuh pada fatwa ulama. Jadi dipersilahkan orang kaya masuk surga duluan, lalu disusul ulama"
Lalu orang miskin itu menggerutu. "Tidak hanya di dunia, di akherat pun orang kaya itu selalu menangan."
(Dikutip dari ceramah Gus Baha)