Bandar Lampung, Metanews.co.id - Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Lampung berkesempatan melakukan audiensi bersama Dinas Lingkungan Hidup (LH) Provinsi Lampung pada Senin, 03 Oktober 2022 di Kantor Dinas LH Provinsi Lampung.
Kegiatan ini bermaksud sebagai momentum silaturahmi sekaligus sinergi IPM dengan Pemerintahan dimana bidang Lingkungan Hidup PW IPM Lampung akan melaunching program Eco-Smart School (ESS) beberapa waktu mendatang.
“Eco-Smart School merupakan program yang di gagas oleh bidang lingkungan hidup IPM Lampung, program ini selain konsen dalam lingkungan hidup juga terdapat aspek literasi yang ingin kami tonjolkan. Berkaca pada data kepedulian masyarakat terkait lingkungan hidup dan literasi, dirasa perlu banyak sinergitas antara organisasi pelajar dengan dinas lingkungan hidup serta komunitas pecinta lingkungan.” tutur Salman selaku Ketua Umum PW IPM Lampung.
Murni Rizal selaku sekretaris bidang Lingkungan Hidup menyambut baik kedatangan IPM sekaligus mengapresiasi program ESS yang digagas. “Program ESS ini dapat mendukung program kami bernama Sekolah Adiwiyata, sebuah program pembinaan dan budaya cinta lingkungan hidup di sekolah.” Tambah Erwin Jumianto selaku Sub Koordinator peningkatan lingkungan hidup.
Eco-Smart School rencananya akan resmi diluncurkan pada Rabu, 05 Oktober 2022. “Berangkat dari keresahan atas banyaknya sampah yang dihasilkan sekolah yang mencapai 10 tong sampah per hari, kami menggagas ESS dalam rangka memberikan solusi supaya sekolah lebih bersih dan sehat. Dengan membudayakan hidup lebih bersih, harapannya tak hanya siswa yang terlibat aktif namun juga seluruh perangkat sekolah hingga pedagang disekitar sekolah ikut serta membudayakan hidup sehat. Upaya ini dalam rangka mencerdaskan sekaligus mengubah regulasi yang telah ada.” Ungkap Ahmad Tri Mulyadi selaku koordinator program.
Selain upaya kampanye sekolah sehat, juga terdapat beberapa kajian lingkungan seperti melakukan prilaku ramah lingkungan (menjaga kebersihan, sanitasi,pengurangan sampah), konservasi energi (penghematan listrik, hemat air), pengolahan sampah melalui bank sampah dan lain sebagainya.
Murni Rizal pun berharap program yang dibuat dapat bernilai ekonomis sehingga terdapat perputaran ekonomi. Misalnya sekolah dibina mengelola sampah organik dan diarahkan untuk membuat pupuk kompos, tak henti disitu perlu juga diajarkan cara pemasarannya. “Program ini baik, harapannya juga terdapat sistem regenerasi program ESS, sehingga program ini dapat terus dilanjutkan dan diwariskan.” Pungkasnya.(san)
Kegiatan ini bermaksud sebagai momentum silaturahmi sekaligus sinergi IPM dengan Pemerintahan dimana bidang Lingkungan Hidup PW IPM Lampung akan melaunching program Eco-Smart School (ESS) beberapa waktu mendatang.
“Eco-Smart School merupakan program yang di gagas oleh bidang lingkungan hidup IPM Lampung, program ini selain konsen dalam lingkungan hidup juga terdapat aspek literasi yang ingin kami tonjolkan. Berkaca pada data kepedulian masyarakat terkait lingkungan hidup dan literasi, dirasa perlu banyak sinergitas antara organisasi pelajar dengan dinas lingkungan hidup serta komunitas pecinta lingkungan.” tutur Salman selaku Ketua Umum PW IPM Lampung.
Murni Rizal selaku sekretaris bidang Lingkungan Hidup menyambut baik kedatangan IPM sekaligus mengapresiasi program ESS yang digagas. “Program ESS ini dapat mendukung program kami bernama Sekolah Adiwiyata, sebuah program pembinaan dan budaya cinta lingkungan hidup di sekolah.” Tambah Erwin Jumianto selaku Sub Koordinator peningkatan lingkungan hidup.
Eco-Smart School rencananya akan resmi diluncurkan pada Rabu, 05 Oktober 2022. “Berangkat dari keresahan atas banyaknya sampah yang dihasilkan sekolah yang mencapai 10 tong sampah per hari, kami menggagas ESS dalam rangka memberikan solusi supaya sekolah lebih bersih dan sehat. Dengan membudayakan hidup lebih bersih, harapannya tak hanya siswa yang terlibat aktif namun juga seluruh perangkat sekolah hingga pedagang disekitar sekolah ikut serta membudayakan hidup sehat. Upaya ini dalam rangka mencerdaskan sekaligus mengubah regulasi yang telah ada.” Ungkap Ahmad Tri Mulyadi selaku koordinator program.
Selain upaya kampanye sekolah sehat, juga terdapat beberapa kajian lingkungan seperti melakukan prilaku ramah lingkungan (menjaga kebersihan, sanitasi,pengurangan sampah), konservasi energi (penghematan listrik, hemat air), pengolahan sampah melalui bank sampah dan lain sebagainya.
Murni Rizal pun berharap program yang dibuat dapat bernilai ekonomis sehingga terdapat perputaran ekonomi. Misalnya sekolah dibina mengelola sampah organik dan diarahkan untuk membuat pupuk kompos, tak henti disitu perlu juga diajarkan cara pemasarannya. “Program ini baik, harapannya juga terdapat sistem regenerasi program ESS, sehingga program ini dapat terus dilanjutkan dan diwariskan.” Pungkasnya.(san)