Kabar duka diterima dari salah seorang dewan guru yang langsung diteruskan ke guru lain yang sedang menunaikan sholat zuhur baru saja selesai di Musholah setempat. Berita duka tersebut seketika bikin gempar sejawat rekan sesama guru SMA YP Unila, seperti disambar petir di siang bolong, seakan tak percaya kabar tersebut.
Hari ini SMA YP Unila sedang merayakan peringatan ulang tahun ke 41, sekali gus hari pertama masuk sekolah siswa baru kelas 10 dan siswa kelas 11 serta 12. Berbagai kegiatan untuk memeriakan acara telah di gelar hari ini, merupakan hasil kerja Waka Kesiswaan bersama OSIS.
Kepala SMA YP Unila Mapful, S.Pd, M.Pd mengatakan, almarhum jam 05.57 wib masih telepon saat ia sedang di jalan menuju sekolah, dalam percakapan telepon masih menanyakan persiapan acara hari ini.
"Almarhum pagi tadi sewaktu saya perjalanan menuju sekolah jam 05.57 telpon menanyakan persiapan acara hari ini, saya bilang, pak Rahmat tidak usah mikirkan yang disekolah, lebih penting pikirkan kesehatan pak Rahmat, kalau di sekolah sudah banyak yang mikirkan", ujar Mapful.
Salah seorang guru Hazizi bercerita dengan kawan-kawan sesama guru usai sholat zuhur, bahwa hari Sabtu dua hari yang lalu masih sempat bertemu almarhum di sekolah dan telah bercerita keluhannya sesak di dadanya sambil menunjukkan hasil rontgen di RS Imanuel Sukarame. Setelah itu almarhum berobat di RS tersebut hingga ajal menjemputnya.
Tidak harus menunggu lama, seluruh keluarga besar SMA YP Unila beramai-ramai menuju tempat jenazah di semayamkan di rumah duka di kawasan kecamatan Panjang Bandar Lampung. Tampak turut hadir di rumah duka Drs. Berchah Pitoewas, M.H, manta Kepala SMA YP Unila sebelum Mapful.