JAKARTA - Arkelog di Israel menemukan sebuah masjid yang disebut sebagai salah satu tertua yang pernah ditemukan di dunia.
Masjid yang ditemukan di gurun Negev, Israel itu diyakini berusia 1200 tahun.
Temuan ini menurut para ahli bisa menjelaskan bagaimana kawasan tersebut bertransisi dari Kristen ke Islam.
Dikutip dari Guardian, Senin (18/7/2022) Israel Antiquities Authority (IAA) dalam pernyataanya menyebut, bahwa masjid kuno itu ditemukan selama pekerjaan untuk membangun lingkungan baru di kota Badui Rahat.
Masjid kuno ini memiliki ruangan persegi dan dinding yang menghadap ke arah Mekah, dengan ceruk setengah lingkaran di dinding mengarah ke selatan.
"Fitur arsitektur yang unik ini menunjukkan, bahwa bangunan itu digunakan sebagai masjid," kata IAA.
Dengan struktur bangunan tersebut, diperkirakan pula masjid dapat menampung beberapa lusin jemaah sekaligus.
Untuk menentukan usia masjid, para arkeolog kemudian menganalisis keramik yang juga ditemukan di situs tersebut. Hingga akhirnya mampu mendapatkan kesimpulan, masjid berasal dari abad ketujuh dan kedelapan.
Tak jauh dari masjid, sebuah bangunan mewah juga ditemukan dengan sisa-sisa peralatan makan dan artefak kaca yang menunjukkan kekayaan penghuninya. Kemungkinan itu merupakan milik orang Bizantium yang kaya.
Strukturnya juga memiliki dua oven, salah satunya cukup besar. Karena ukurannya dan fakta berada di samping tangki air, direktur penggalian Elena Kogan-Zehavi berhipotesis bahwa penduduknya merupakan pembuat sabun. Itu yang kemudian menjelaskan dari mana asal kekayaan mereka.
"Israel menurut menurut sejarawan Islam adalah salah satu daerah pembuat dan pengekspor sabun," kata Kogan-Zehavi seperti dikutip dari Smithsonian.
Resep sabun kemudian akan dirahasiakan dan diturunkan dari generasi ke generasi, membuat beberapa keluarga menjadi sangat kaya.
Sebelumnya, tiga tahun lalu, otoritas setempat juga menemukan masjid lain dari era yang sama, yakni berasal dari abad ketujuh hingga kedelapan Masehi.
Temuan masjid-masjid, perkebunan, serta rumah ini pun akhirnya menjadi titik terang dari proses sejarah yang terjadi di Negev utara terkait dengan penyebarab agama Islam, pemerintahan, dan budaya baru di wilayah tersebut.
Menurut arkeolog, Islam datang sangat awal di Negev utara dan mulai hidup berdampingan dengan pemukiman Kristen.
"Itu secara bertahap didirikan, mewarisi pemerintah Bizantium dan agam Kristen sebelumnya yang menguasai tanah selama ratusan tahun," papar IAA.
Peneliti juga menyebut, tak ada bukti arkeologis kekerasan, sehingga menunjukkan hubungan baik antara Kristen Bizantium dan penguasa Islam awal.
Selanjutnya, masjid-masjid yang ditemukan di Badui Rahat akan tetap dipertahankan di lokasi mereka saat ini, baik sebagai monumen bersejarah atau sebagai tempat ibadah yang aktif.
Dikutip dari Kompas.com