Peringati 7 Hari ; Buya Sambut Presiden Jokowi (Layaknya Ayah Menyambut Anak Kandungnya).

Oleh : EWP, Medan,  27 Mei 2022

Ketika baru dilantik sebagai Presiden RI, Jokowi langsung menjumpai Buya Syafei Maarif (mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah) . Buya menyambut Jokowi dengan hangat, tulus, gembira, mengangkat tinggi keatas kedua belah tangannya, kira- kira begini diucapkannya: 

" SELAMAT DATANG ANAKKU, KUSAMBUT KAU SEBAGAI ANAK KANDUNGKU"

Terlihat Jokowi juga tersenyum tulus, dua tokoh bangsa yang punya visi yang sama.

Apa yang dibicarakan?

Buya dan Jokowi pasti membicarakan tentang kerukunan umat beragama di Indonesia, Persatuan Indonesia, gimana caranya  membangun bangsa ini agar bisa mengejar ketinggalan dari bangsa lain.
Tentu mereka bicara santai, tapi asyik, karena mereka berdua adalah manusia yang menganut paham TOLERANSI.

Kita ingat, Buya (salah satu team tujuh yang dibentuk Presiden Jokowi) sukses mendamaikan "sengketa" Polri vs KPK. Sangat berbahaya bila terjadi bentrok antara Polri dengan KPK, keduanya adalah lembaga negara yang sangat diperlukan untuk memberantas korupsi, ujar Buya dengan tegas.

Selain itu  Buya, terus menerus dengan lantang, jelas dan berani menentang "kaum radikal" yang merong-rong NKRI. Negara kita beazaskan Pancasila, kita harus melawan kaum in-toleran.

Buya juga bersahabat dengan banyak tokoh- tokoh Non Muslim, seperti Romo Magnus Suseno (Katholik) dan juga bersahabat dengan tokoh Kristen Protestan, Buddha, Hindu dan Aliran kepercayaan.

Banyak statement Buya yang menganjurkan agar kita bangsa Indonesia harus hidup rukun(toleran), harus dilawan siapapun yang ingin memecah belah bangsa. NKRI bisa maju berkembang bila kerukunan beragama terus dipertahankan.

Tentu ada yang tidak suka dengan Buya, tetapi pasti lebih banyak rakyat Indonesia yang suka dan mencintai Buya. Buya Pantas sebagai GURU BANGSA TOLERANSI INDONESIA, semua pemikiran, gagasan, karya mu pasti akan diteruskan anak  bangsa agar Indonesia menjadi bangsa yang besar.

Jokowi juga mengatakan ketika usia Buya mencapai 83 tahun "Buya kelihatan bersemangat layaknya seorg milenial, selalu menyuarakan Persatuan Indonesia", pengakuan seorg Presiden RI yang jujur.

Aku sebagai seorg Kristen Protestan, salut dengan Buya, kepergiannya membuat rasa haru dan sedih. Tetapi begitulah kehidupan, semua manusia  pasti pergi menghadap Tuhannya.

SELAMAT JALAN BUYA, GURU BANGSA TOLERAN INDONESIA, pasti Engkau diterima disisi-Nya.  Rest In Peace.