Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) Balqis Safira Aini berhasil memenangkan kompetisi Swift Student Challenge pada ajang tahunan Apple, Worldwide Developers Conference (WWDC) 2022.(Tangkap layar laman Unila)
Mahasiswi Universitas Lampung (Unila) Balqis Safira Aini berhasil memenangkan kompetisi Swift Student Challenge pada ajang tahunan Apple, Worldwide Developers Conference (WWDC) 2022.
Balqis membuat aplikasi pianika virtual yang diberi nama Melodissimo.
"Pada event Swift Student Challenge ini, para peserta diminta membuat suatu aplikasi yang inovatif untuk platform Apple dan itu dilombakan," kata Balqis seperti dikutip dari laman Unila, Minggu (29/5/2022).
Mahasiswa Teknik Informatika ini mengaku, sebelum membuat aplikasi, dia mencari informasi tentang kompetisi tersebut melalui YouTube dan cerita dari alumni Apple Academy yang memenangkan WWDC tahun 2021.
Bikin aplikasi terinspirasi masa kecil
Dari berbagai informasi yang diperoleh, dia menyimpulkan bahwa yang dicari Apple dalam Swift Student Challenge adalah sebuah cerita, telling the story through code.
Balqis terinspirasi membuat aplikasi Melodissimo dari kisah masa kecilnya. Menurutnya, semua pelajar Indonesia sudah belajar pianika sejak SD, sebagian besar dari mereka memiliki pianika sendiri.
Namun, ketika itu kedua orang tua Balqis tidak mampu membelikan pianika untuknya sehingga setiap jam pelajaran pianika, Balqis terpaksa meminjam dari temannya.
"Dulu waktu sekolah, aku tidak punya pianika, karena menurut ayah dan ibuku tidak prioritas untuk dibeli. Jadi tiap ada pelajaran pianika sering pinjam, sampai sekarang pas udah gede, udah bisa beli pianika sendiri. Nah, aku pengen mengulang kembali memori itu," tutur Balqis.
Aplikasi dilengkapi dengan 2 fitur
Menurutnya, yang menarik, para siswa Indonesia biasa menambahkan label not angka pada tuts-tuts pianikanya karena bagi pemula main pianika, tanpa label not angka, mereka tidak hafal nadanya.
"Hal ini membuat aku terinspirasi membuat Fitur Play and Learn seperti main pianika biasa, dan Fitur Quiz yaitu disuruh nebak misalnya nada Do itu di tombol yang mana," urai mahasiswa Unila yang magang di Apple Developer Academy sepanjang tahun 2022 ini.
Balqis mengaku, kendala terberat mengikuti lomba ini adalah keterbatasan waktu yang dimiliki.
Selain mengerjakan aplikasi untuk lomba, di saat bersamaan dia juga harus mengerjakan project di Apple Developer Academy selama magang.
"Ditambah lagi, dua pekerjaan itu pakai framework yang beda banget, satu pakai UIKit, dan satunya SwiftUI. Jadi otakku itu harus terbagi dua mempelajari dua framework sekaligus dan mengejar deadline di waktu berdekatan," beber Balqis.
Namun berkat usahanya, Balqis berhasil menyelesaikan aplikasi Melodissimo dalam waktu 10 hari.
Ingin menjadi IOS developer
Deadline submission untuk kompetisi Apple dimulai pada 24 April Waktu Cupertino, California, Amerika Serikat, dan pengumuman dipublikasikan pada 24 Mei waktu Cupertino.
Saat mendapatkan notifikasi sebagai pemenang Swift Student Challenge dari Apple, Balqis mengaku kaget dan gemetaran karena tidak menyangka akan memenangkan kompetisi internasional yang diikuti ribuan mahasiswa dan developer dari seluruh dunia.
Awalnya dia hanya ingin memberi tantangan pada dirinya dengan mengikuti kompetisi di WWDC tanpa terlintas sedikitpun dalam pemikirannya akan memenangkan kompetisi Apple tersebut.
"Aku pengen men-challange diriku sendiri, nggak pernah kepikiran aku bakal menang karena tahu saingannya itu seluruh dunia. Terlebih di mana perusahaan sekelas Apple, tapi ya udah lah yang penting aku ikut, aku mau ngerjain sesuatu. Eh, tahunya menang, itu kaget sampai gemetaran, jadi benar-benar nggak nyangka banget," ujarnya.
Para peraih award khusus dari Apple ini berhak mendapatkan pakaian eksklusif WWDC 2022, pin set WWDC 2022, dan kehormatan menjadi anggota selama satu tahun di Apple Developer Program. Tak hanya itu, para pemenang Swift Student Challenge ini memperoleh hadiah AirPods Pro.
Balqis yang sudah menyukai coding sejak SMP ini bercita-cita untuk mendalami dan mengembangkan ekosistem Apple.
"Aku pengen jadi IOS Developer, dan pengen bisa mengembangkan ekosistemnya Apple," pungkasnya.
Dikutip dari KOMPAS.com