Fenomena langka akan terjadi pada tahun 2030, dimana umat Islam akan menemui dua kali bulan Ramadan. Foto/SINDOnews
Fenomena alam langka akan terjadi pada tahun 2030, dimana umat Islam akan menemui dua kali bulan Ramadhan. Pada tahun tersebut, bulan Ramadahan akan ditemuai pada awal tahun dan akhir tahun 2030.
Dikutip dari Birmingham Mail, Minggu (17/1/2022), setiap tahun, Ramadhan diawali dengan penampakan bulan sabit samar pertama dari pergantian bulan.
Namun pada tahun 2030, bulan Ramadhan akan terjadi dua kali dalam satu tahun. Ramadan pertama akan datang di bulan Januari 2030 dan kedua pada Desember 2030.
Fenomena ini terjadi karena uper hitungan kalender Islam mengikuti siklus bulan. Di mana Satu tahun bulan adalah 354 hari.
Ini berarti lebih pendek dari kalender Gregorian berbasis matahari yang mencapai 365 hari yang digunakan oleh sebagian besar negara-negara barat.
Melihat perbedaan perhitungan kalender yang mencapai 11 hari dalam setahun, maka pada tahun-tahun berikutnya bulan Ramadhan bisa lebih maju dalam kalender masehi.
Pada tahun 2022, Ramadan dimulai pada 2 April, sedangkan pada 2023 akan dimulai pada 23 Maret dan seterusnya.
Jadi, pada tahun 2030, itu akan jatuh pada bulan Januari. Namun karena tahun Islam lebih pendek dari tahun barat, maka akan datang juga pada akhir tahun tersebut.
Kalender Arab Saudi tahun 2030 yang ada di situs timeanddate.com menjelaskan, bahwa Ramadhan kemungkinan jatuh pada 6 Januari 2030 dan diikuti oleh Idul Fitri pada 5 Februari. Setelah itu, Ramadhan kedua dimulai pada 26 Desember 2030.
Dikutip dari SINDOnews.com