Banser Terjun Bangun Hunian di Lumajang

 

Hunian Bagi Para Korban Pascaerupsi Gunung Semeru


Satkorcab Banser Kabupaten Kudus akan turut ambil bagian dalam pembangunan sebanyak 30 unit hunian sementara (huntara) bagi para korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Besok (20/1) para personel Satkorwil Banser Jateng akan mulai menyurvey calon lokasi pembangunan hunian.

Waka Satkorcab Banser Kudus Isa Abdillah menerangkan, Satkorwil Banser Jateng yang mengintruksi agar menerjunkan personel untuk pembangunan hunian di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Para korban, kata dia menjelaskan, masih banyak yang belum bisa kembali ke tempat tinggalnya karena terkubur abu vulkanik dari aktivitas erupsi Semeru. Sebab itu, NU dan Banser berencana membangun hunian bagi korban erupsi Semeru.

“Tiap satkorcab akan mengirimkan tujuh personel sesuai permintaan satkorwil. Di Jateng ada 35 satkorcab, jadi ada sebanyak 245 personel Banser yang akan turun ke lokasi pascaerupsi,” jelas Isa kepada ansorkudus.or.id.

Ia mengaku pembangun hunian sementara ini (huntara) akan menelan dana hingga sekitar Rp 900 juta. Dengan asumsi per unit Rp 25 hingga 30 juta kali jumlah hunian.

Adapun anggaran sudah ada dari Lembaga Zakat Infaq Shodaqoh Nahdlatul Ulama Jawa Tengah (Lazisnu) Jateng karena ini merupakan program Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah.

Isa menjelaskan, per unit huntara ini rencana berukuran 6×6 meter persegi. Huntara ini selanjutnya rencana juga akan menjadi hunian tetap (huntap) seukuran 10×4 meter persegi.

“Dari pihak Kabupaten Lumajang sudah menyiapkan lahan di Desa Sumbermujur. Rencana ini, Bupati Lumajang H Thoriqul Haqsudah setuju . Beliau tak lain adalah kasatkorcab banser Lumajang. Faktor ini juga yang membuat sahabat-sahabat Banser lebih bersemangat untuk terjun membangun hunian bagi korban Semeru,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, nanti rencana rumah sementara itu  dengan material calciboard untuk dinding. Rangka dari bahan baja ringan. Sedangkan atap berbahan galvalum. Lantai dasar rumah bermateri rabat beton.

Satu unit huntara ini memiliki satu buah kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang keluarga ruang tamu, tempat jemuran hingga teras. Jadi, kata dia, itu akan menjadi layak huni bagi para korban Semeru. (AR)