Seruit, Makan Ala Ulun Lampung

Seruit Kuliner Khas Lampung. (Foto: kamerabudaya.com)

Seruit adalah semacam sambal hasil perpaduan antara tempoyak durian, sambal terasi dan pindang ikan ditambah sedikit air jeruk. Masyarakat menyebutnya dengan sebutan nyruit (makan bersama-sama teman, saudara atau keluarga). Filosofi dari kata-kata nyeruit itu berarti suatu ajakan yang memiliki niliai kebersamaan yang kuat dengan keluarga, teman-teman atau saudara sehingga akan terasa lebih dekat. itu semua diturunkan dari nenek moyang hingga kini ke generasi penerusnya pun masih tetap menjadikannya suatu tradisi yang sangat melekat pada masyarakat setempat. Diawali dari kesukaan warga masyarakat Lampungpada umumnya, yang menginginkan selalu tersaji makanan segar, pedas dan lalapannya ketika makan. Lahirlah makanan sruit yang secara turun temurun selalu hadir dalam suatu tradisi makan bersama.

Bahan-bahan untuk membuat sruit adalah sambal terasi yang sudah jadi, tempoyak durian, pindang ikan dan sedikit air. Proses pembuatannya pun sangat mudah dan cepat, diawali dengan menyiapkan sebuah mangku, memasukkan sambal terasi yang sudah jadi kedalam mangkuk sebanyak tiga sampai empat sendok makan, dua sendok makan tempoyak durian, daging pindang ikan, dan sedik air. Kalauingin merasa lebih segar maka diberi sedikit air jeruk. Semua bahan diaduk-aduk dengan tangan sampai tercampur. Rasa seruit memang sedikit rasa aneh bagi yang baru mencobanya ada rasa-rasa asin, pedas dan asam-asam segar juga rasa gurih dari pindang ikan. Seruit lebih cocok dimasak dengan lalapan, baik mentah ataupun matah, seperti daun singkong yang telah direbus, labu yang telah direbus, jengkol, terong bulat kecil, petai, julang-jaling, dan daun mangga muda. Seruit dimakan sebagai teman nasi terutama dengan nasi hangat agar lebih bersemangat dan nikmat.


sumber : https://dinaspariwisata.lampungprov.go.id/halaman/detail/seruit