Lampung Democracy Studies kembali kuliti demokrasi dan problem ekologi


Bandar Lampung---Lampung Democracy Studies kembali menggelar Democracy Studies batch 2 yang di ikuti oleh seluruh penggiat dengan tetap mengusung konsep diskusi & ngabuburit.

Dalam sesi kali ini Lampung democracy studies menghadirkan pembahasan tentang Demokrasi dan Problem Ekologi yang di gelar pada Sabtu, 30 Maret 2024 bersama pemantik diskusi Irfan Tri Musri, Direktur walhi lampung.

Pemateri memaparkan, “awal mula retaknya hubungan manusia dengan alam adalah ketika pemikiran manusia mulai bergeser yang awalnya biosentris menjadi antroposentris, yakni persepsi yang menganggap bahwa manusia adalah spesies pusat dan paling tinggi dibanding semua hal di alam, membuat manusia membenarkan semua objektifikasi segala hal di luar dirinya untuk kepentingannya.”

Selanjutnya, Irfan menjelaskan, “dalam pemenuhan kebutuhannya manusia terus berinovasi sampai pada munculnya revolusi industri pertama, dengan ditemukannya mesin uap oleh james watt membuat semua sektor industri semakin masif, yang pada awalnya manusia hanya memproduksi sesuatu sesuai dengan kebutuhannya berubah menjadi sesuai dengan keinginan pasar, hal itu justru menjadi pintu pertama menurunnya kesadaran manusia terhadap kelestarian lingkungan.”

“Problem ekologi mulai masuk ke Indonesia dan menjadi prablem yang cukup menjamur di karnakan belum adanya kebijakan yang kusus dan serius dalam perlindungan atau pengelolaan lingkungan hidup. Bahkan, undang-undang cipta kerja banyak di tentang oleh aktivis demokrasi dan lingkungan, karna dinilai justru hanya akan melanggengkan kan exploitasi perusahaan-perusahaan terhadap alam di Indonesia.”

“Perlu adanya tindakan dan upaya yang konsisten dari masyarakat untuk menekan pemerintah melakukan resolusi kebijakan lingkungan yang awalnya exploitatif menjadi ekosentris,”tutupnya

Democracy Studies Batch 2 selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Maret kemudian di lanjutkan 3-4 April 2024, dengan tetap pada orientasi awal bahwa diskusi yang dilaksanakan dalam rangka membaca dan memahami kompleksitas demokrasi dan politik di Indonesia.