Penyebab Kematian 13 Kambing di Kampung Bumidipasena Agung Masih Misteri

Tim Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Tulangbawang memvaksin kambing warga (Moderator.id)

Tulangbawang (Lampung) -- Pemerintah Kabupaten Tulangbawang belum dapat memastikan penyebab 13 ekor kambing di Kampung Bumidipasena Agung, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulangbawang, Lampung mati secara massal dan mendadak.


Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Tulangbawang Nasib Subagio menjelaskan, pihaknya belum dapat memastikan penyebab sebelasan kambing itu mati, karena kini tengah menunggu hasil uji sample darah dari kambing.


"Untuk penyebabnya belum diketahui, nunggu hasil lab keluar sekitar semingguan," ungkap Nasib Subagio kepada wartawan Rabu, 30 Agustus 2023.


Nasib enggan menduga-duga penyebab 13 ekor kambing itu mati akibat terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Peste de Petits Ruminant (PPR). "Belum kearah situ, karena mayoritas yang mati gejalanya susah nafas dan kembung," pungkasnya.


Menurut Nasib, untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah hewan ternak kambing yang mati, pihaknya telah melakukan vaksin PMK terhadap ratusan kambing milik warga di kampung setempat. "Sudah ada 200 ekor kambing yang diberi vaksin PMK. Terdapat 1000 ekor lebih kambing dijadwalkan akan divaksin minggu depan," katanya.


Dia mengimbau, masyarakat agar tidak melakukan transaksi jual beli kambing untuk sementara waktu. Hal itu guna mencegah penyebaran kasus kematian kambing meluas. "Sementara kami sarankan untuk tidak keluar masuk ternak kambingnya sampai dengan keluar hasil uji laboratorium," ucapnya.


Sekretaris Kampung Bumidipasena Agung, Kecamatan Rawajitu Timur, Kasdari Sudiharjo mengatakan peristiwa 13 ekor hewan ternak jenis kambing milik warga mati mendadak terjadi pekan kemarin dan dalam waktu singkat.


Dia bilang, terdapat 1253 ekor kambing menjadi sasaran vaksin tersebar di 12 rukun keluarga (RK) di kampung setempat. Akses menuju lokasi yang sulit, membuat capaian vaksin yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tulangbawang masih rendah.


"Vaksin baru tercapai di dua RK dengan jumlah tervaksin 250 ekor kambing. Sementara yang belum tervaksin ada 1003 ekor terdiri dari 10 RK, terkendala medan yang susah ditempuh," jelasnya. 


Menurut dia, kematian massal belasan kambing menjadi peristiwa pertama yang terjadi di daerahnya. "Baru ini kejadian seperti ini," lanjut dia.


Dia berharap, para peternak dapat mematuhi  kesepakatan yang telah dibuat pemerintah kampung bersama Dinas Pertanian Kabupaten Tulangbawang yang melarang sementara adanya hewan ternak masuk ke wilayah setempat dan menjual keluar kambing keluar dari Kampung Bumidipasena Agung. "Kemudian jika sangat mendesak, setiap hewan ternak (kambing) yang masuk atau keluar harus dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH)," tutupnya.