HPN dan Ultah PWI Ke 77, PWI Tubaba Buka Diskusi Umum

TUBABA - Menjelang Hari Pers Nasional dan bertepatan juga pada Hari jadi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke 77, PWI Tulang Bawang Barat mengelar diskusi umum dengan pemerintah dan masyarakat umum Tulang Bawang Barat.

Ketua PWI Dedi Priono SH mengungkapkan bahwa saat ini bukan lagi waktunya untuk berkompetisi, namun justru saat ini yang dibutuhkan adalah berkolaborasi. Kolaborasi antar pers dan pemerintah dan antar masyarakat dengan pers.

Kita ubah stigma buruk masyarakat dan pejabat terhadap wartawan bahwa wartawan hanya bisa cari-cari masalah, kita juga berharap agar masyarakat, pejabat tidak ragu dan takut untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan para wartawan yang tentunya juga dibutuhkan oleh masyarakat luas lainnya yang belum mengetahui suatu berita.

Maka kata alergi terhadap wartawan harus dihapuskan karena tidak sesuai terhadap kemerdekaan pers, kebebasan berpendapat. Kemerdekaan pers juga adalah suatu wujud kedaulatan bernegara dan berdemokrasi.

Kepada insan pers, pemikiran bahwa wartawan cari-cari masalah. Hal ini perlu diubah bahwa wartawan tidak seperti yang di pikirkan itu hanya oknum sama saja dengan oknum lainnya.

"Wartawan itu memegang kode etik pada tugasnya, berbeda tentunya wartawan yang tidak memegang kode etik adalah wartawan abal-abal," tegasnya.

Perkembangan pesat dunia digital juga memasuki kedunia pers, maka kepada insan pers, kepada pemerintah juga tentunya lebih siap atas kemajuan zaman, lanjutnya.

Sementara Novriwan Sekretaris Daerah Tulang Bawang Barat mengajak masyarakat Tubaba khususnya Insan pers agar menjadi orang Tubaba, seperti Jogya ia menganalogikan adalah nama tempat atau daerah. Kini berubah menjadi kata sifat, yakni Seyogyanya yang artinya sepantasnya begitu juga denga Tubaba bukan lagi nama daerah namun menjadi kata sifat maksudnya adalah jadilah orang Tubaba yang ramah, baik, Semangat atau Nenemo (Nemen, Nedes, Nerimo).
Sekda juga ingat kata dari mantan Bupati Tubaba Umar Ahmad bahwa Tubaba jangan sampai lagi menjadi daerah Way Abung. 

Maka Tubaba bukan hanya nama daerah namun juga suatu kata sifat yang mewakili orang-orangnya. Yakni orang-orang Tubaba adalah orang-orang yang ramah, baik, rajin, sabar, luwes asih atau kita menyebutnya Nenemo.

Sekda juga berupaya akan mengakomodir kebutuhan insan pers guna meningkatkan kompetensi profesi seperti Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Sementara Kepala Dandim 0412 Lampung Utara Andi Sultan, menyampaikan secara persfektif pandangan terhadap dunia pers. 
Ia mengatakan bahwa NKRI tidak luput dari dukungan pers sejak zaman kolonial, dunia pers juga menjadi salah satu tolak ukur kemerdekaan bangsa kita.

Jauh sebelum negara kita merdeka dunia pers sudah ada sejak zaman kolonial yang mana masyarakat dan tokoh pers bersama-sama ikut serta memantau perkembangan kemerdekaan bangsa kita.

"Negara ini juga maju dan berkembang juga karena dunia pers, pemerintah juga tidak berjalan dengan sendirinya juga perlu dukungan para insan pers maka sudah benar bahwa pemerintah dan insan pers saat ini perlu kolaborasi demi kemajuan berbangsa dan bernegara," ucapnya.(ind)