TUBABA - Dinas Pendidikan Tulang Bawang Barat mengikuti kegiatan rapat kerja pencapaian dan implementasi kurikulum merdeka belajar di Hotel Novotel Bandar Lampung, Kamis (29/12/2022).
Ada lima tantangan untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar diantaranya:
1. Pemahaman warga sekolah kurikulum merdeka belajar masih beragam.
2. Minimnya fasilitas sekolah sehingga perlu dukungan penuh dari Pemda setempat.
3. Komunitas belajar yang sudah terdaftar belum berperan aktif dalam IKM.
4. Pendampingan oleh pengawas pembina kepada guru dalam melaksanakan proses pembelajaran belum maksimal.
5. Mitra pembangunan lokal perlu digali untuk bisa berperan aktif dalam IKM di Provinsi Lampung.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Budiman Jaya mengatakan " Dari hasil pencapaian dan implementasi kurikulum merdeka belajar, kita diberi buku panduan lalu akan kita terapkan di Tubaba, namun hal tersebut tidak begitu saja mudah ada tantangan yang harus kita lewati," terangnya.
Sebelumnya Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, menyebutkan beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka. Pertama, lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kebutuhan peserta didik pada fasenya.
Kemudian tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka karena bagi peserta didik, tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Sedangkan bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan pencapaian dan perkembangan peserta didik.
Lalu sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
Keunggulan lain dari penerapan Kurikulum Merdeka ini adalah lebih relevan dan interaktif dalam pembelajaran mana melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila. (*)