Jelang Liburan Akhir Tahun, LPBI PBNU Himbau Masyarakat Waspada Bencana saat Berwisata


Yaman Wisata DI Yogyakarta. Foto.dok

JAKARTA - Desember adalah waktu yang identik dengan liburan. Selain liburan Natal dan Tahun Baru, di bulan ini juga para insan pendidikan menikmati liburan akhir semester yang sering dimanfaatkan untuk berwisata. Guru, murid, dan orang tua sering menggunakan musim liburan ini untuk kegiatan rekreasi di berbagai destinasi wisata.

Terkait dengan agenda tahunan ini, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) mengingatkan masyarakat untuk senantiasa waspada dengan fenomena tingginya intensitas bencana alam di tengah musim liburan tahun ini. Kewaspadaan ini bisa dilakukan dengan menghindari destinasi wisata yang memiliki tingkat kerawanan tinggi.

“Saat ini, beberapa daerah khususnya di Pulau Jawa sedang ditimpa beberapa musibah alam seperti gempa dan gunung meletus. Kondisi ini harus disikapi dengan kewaspadaan saat akan liburan,” kata Wakil Ketua LPBI PBNU Maskut Candranegara kepada NU Online, Senin (5/12/2022).

Kepada para dewan guru, LPBINU menghimbau agar mendampingi peserta didiknya saat mengisi liburan sekolah semester ganjil. Diimbau juga kepada para guru untuk mencari tempat yang aman dan nyaman dan menghindari tempat-tempat berbahaya seperti pantai, gunung berapi, dan sungai yang rawan banjir.

“Belakangan ini juga terjadi perubahan iklim yang sangat ekstrem. Cuaca cepat sekali berubah. Ancaman gempa bumi, tanah longsor, tsunami dan erupsi gunung berapi menjadi ancaman serius bila berwisata di tempat-tempat yang berpotensi bencana,” ugkapnya.

Maskut juga menilai bahwa saat ini masih minim pihak lembaga pendidikan seperti sekolah dan madrasah yang memberikan dan meperkenakan literasi serta mitigasi kebencanaan. “Padahal itu sangat penting buat pengetahuan siswa di sekolah,” tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, sebelum memutuskan tempat wisata yang tepat untuk berlibur, pihak sekolah ataupun keluarga harus terlebih dahulu melakukan mitigasi dan memetakan wilayah lokasi wisata. Kesiapan sarana dan serta pengetahuan terkait keselamatan jiwa saat berwisata juga harus lebih dipahami.

“Bukan hanya di lokasi wisata alam. Di setiap tempat wisata seperti gedung ataupun alam terbuka, kewaspadaan juga harus terus dikuatkan,” imbaunya.

“Jangan  lupa untuk senantiasa berdoa agar perjalanan wisata aman dan nyaman,” pungkasnya.

Dikutip dari situs NU Online