PESAWARAN - Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang digelar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Provinsi Lampung tahun 2022 terus berlanjut.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melaksanakan Gerakan Tanam Cabai di Desa Trimulyo, Kabupaten Pesawaran, Selasa (15/11/2022).
Gerakan Tanam Cabai ini menjadi salah satu langkah penting yang dilakukan Pemprov Lampung dan Kabupaten/Kota melalui TPID untuk mengendalikan inflasi pangan.
Pada kesempatan itu, Gubernur Arinal Djunaidi mengajak semua pihak terkait untuk terus membangun semangat dan kebersamaan dalam mengendalikan inflasi khususnya inflasi pangan di Provinsi Lampung.
"Mengingat saat ini kita tengah dihadapkan pada berbagai tantangan seperti ketidakpastian ekonomi global yang dampaknya tidak hanya terhadap perekonomian nasional tetapi juga daerah," ujarnya.
Seperti diketahui, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Oktober 2022, Provinsi Lampung Lampung mengalami deflasi 0,47 persen dan secara kumulatif tahunan, inflasi Provinsi Lampung tercatat sebesar 4,84 persen.
Data ini menunjukan bahwa Provinsi Lampung masih di atas target inflasi tahun 2022 yang ditetapkan pada kisaran 2-4 persen.
Gubernur Arinal berpendapat gerakan menanam cabai memerlukan dukungan dari semua pihak untuk menjaga konsistensi dan keberlangsungan beberapa program pengendalian inflasi, sehingga target akhir yakni angka inflasi yang terkendali dan stabil dapat dicapai.
Ia mengatakan peningkatan kebutuhan masyarakat akan cabai tentunya harus diimbangi dengan produksi agar tidak terjadi kelangkaan atau kenaikan harga yang sangat tinggi.
Hal tersebut menurutnya perlu dilakukan mengingat cabai termasuk kelompok komoditas pangan utama karena ketersediaan dan harganya sangat berpengaruh pada inflasi dan perekonomian Nasional.
Gubernur Arinal mengapresiasi semua pihak yang telah bersinergi dalam pengendalian inflasi di Provinsi Lampung dan secara khusus kepada Bank Indonesia (BI) yang telah berkontribusi pada pelaksanaan kegiatan hari ini bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota yang tergabung dalam TPID.
Ia berharap kegiatan Gerakan Tanam Cabai ini dapat meningkatkan produksi dan ketersediaan komoditas cabai merata sepanjang tahun serta menjaga stabilitas harga pangan.
"Untuk itu, saya menginginkan Gerakan Tanam Cabai ini selain dilakukan di Kabupaten Pesawaran bisa juga dilakukan di Kabupaten dan Kota lainnya" ujarnya.
Gubernur Arinal juga berpesan kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan-lahan yang terlantar dan pekarangan rumah untuk menanam cabai guna ketahanan pangan keluarga serta bisa meningkatkan ekonomi keluarga.
Pada acara ini juga dilakukan penandatanganan dokumen kesepakatan bersama kerjasama antardaerah antara Pemerintah Provinsi Lampung, Pemerintah Kabupaten Pesawaran, Pemerintah Kota BandarLampung dan Pemerintah Kota Metro.
Perjanjian ini merupakan salah satu upaya yang ditunjukan untuk menjamin kecukupan stok dan kestabilan harga cabai di Kota Bandar Lampung dan Kota Metro oleh Kabupaten Pesawaran serta langkah antisipasi gejolak ketahanan pangan di dua Kota tersebut.
Dilakukan juga penandatanganan dokumen perjanjian kerjasama antara Gapoktan Gemah Ripah Kabupaten Pesawaran dengan para Off Taker (pemasok kebutuhan industri/pasar).
Gubernur Arinal berpendapat dalam upaya menjaga keseimbangan supply dan demand ini sangat penting dilakukan kerjasama antardaerah seperti ini agar tidak terjadi tekanan signifikan terhadap harga.
Ia berharap kerjasama antardaerah seperti ini tidak terbatas pada komoditas cabai saja namun juga pada komoditi pangan strategis lainnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Arinal juga menyerahkan bantuan kepada masyarakat berupa solar dome kepada Kelompok Tani Anggrek III Desa Trimulyo, Sumur Bor kepada Kelompok Tani Subur II Desa Trimulyo dan Bantuan Sosial Pangan berupa Beras
Premium terkait Dampak Inflasi Pasca Kenaikan BBM Bersubsidi dari Pemkab Pesawaran.
Sementara itu, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan GNPIP ini sangat bermanfaat bagi Kabupaten Pesawaran yang lahannya begitu produktif dan petaninya kreatif walaupun hamparan lahannya tidak luas.
"Sehingga dapat menghasilkan produk-produk pertanian terutama di bidang pangan yang bisa menopang daya dukung ketahanan pangan di Provinsi Lampung," ujarnya.
Ia juga berpendapat bahwa dukungan Gubernur Lampung di bidang pertanian berupa alat pengairan untuk lahan perkebunan di Pesawaran tahun lalu sangat membantu petani dalam proses produksi hasil taninya.
Dendi meminta kepada Gubernur Arinal untuk mendekatkan para petani di Pesawaran kepada para off taker dan terus melanjutkan program Kartu Petani Berjaya karena menurutnya program tersebut sangat terasa manfaatnya di masyarakat.
"Dengan program Pak Gubernur yaitu Kartu Petani Berjaya yang terus mengalir insha Allah akan menjadi solusi bagi para petani," pungkasnya.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyono mengatakan salah satu tugas Bank Indonesia adalah menjaga stabilitas ekonomi negara serta membantu pemerintah mendukung pertumbuhan ekonomi.
Ia melanjutkan, implementasi GNPIP ini merupakan kegiatan lanjutan yang sudah dicanangkan pada bulan Agustus yang lalu.
Budiyono juga menjelaskan telah banyak langkah yang dilakukan Bank Indonesia Lampung. Salah satunya termasuk kolabarosi dengan Disperindag dalam membantu dana transportasi cabai agar sampai ke pasar-pasar di Kota Bandar Lampung dengan harga yang lebih kompetitif.
Ia berharap langkah tersebut menjadi jalan keluar agar petani dan masyarakat tidak merasa kesusahan.
"Petani tidak tertekan harganya tetapi ibu-ibu yang membeli juga tidak menjerit," ujarnya.(ps)