BANDAR LAMPUNG - Setelah beberapa waktu vakum karena pandemi COVID-19 hampir dua tahun menyebabkan tertunda pelantikan DPC-DPC PATRI se Lampung, akhirnya pengukuhan DPD dan DPC PATRI se Provinsi Lampung, hari ini Minggu (20/11/2022) berhasil dilaksanakan dan berjalan sukses.
Lebih 200 orang tamu undangan hadir di Amalia Hotel, Bandar Lampung. Tampak hadir dari DPP PATRI, Ketua Umum langsung Ir. H. Sunu Pramono Budi, MM biasa disapa Hasprabu bersama Sekjen Sutrisno, Bendum Sugiharto Parikesit, Ketua Dewan Pengawas (Dewas) DPP PATRI Prof. Muhajir Utomo, dan Ka Pusdiklat DPP PATRI Bambang Soga.
Dari DPD PATRI Lampung, hadir lengkap, Ketua Umum Prof. Dr. M.vMukri, Ketua Harian Dr.Andi Warisno, Sekum Dr.Abdul Qodir Jailani, Bendum, unsurvBiro, dan Ketua Dewas Prof.Sugeng P Harianto.
Adapun dari pejabat birokrat, ada Direktur Perencanaan mewakili Dirjen Transmigrasi, Kapolda Lampung, Rektor UIN Raden Inten, Kepala Kanwil Kemenag Lampung, anggota legislatif, dan unsur Forkopimda.
Sedangkan dari DPC PATRI lengkap 15 kabupaten/kota se provinsi Lampung. Anggota pengurus yang dilantik semuanya rapih berseragam batik PATRI. Batik kebanggaan para penghuni rumah perekat bangsa.
Dalam kata sambutan Ketum DPP PATRI mengharapkan agar tetap memelihara momentum semangat ini. Diantaranya, setelah Pengukuhan segera dilanjutkan RAKERDA (Rapat Kerja Daerah), penguatan kapasitas pengurus, serta mengembangkan jejaring organisasi hingga Anak Cabang (Kecamatan), dan Ranting (Desa/Pekon).
Ditegaskan Ketum DPP, kehadiran PATRI bukan membuat kelompok sendiri. Justru fungsi PATRI adalah merekatkan hubungan antar anak bangsa. Nusantara yang berasal dari aneka ragam agama, suku, dan budaya. Tersekat oleh selat dari ribuan pulau, sangat rentan dipecah belah.
Sebelumnya dilaporkan Ketua Panitia (Andi Warisno) dan Ketum DPD PATRI Lampung. Kontribusi transmigrasi dalam membangun Lampung sangat signifikan. Hakikat PATRI adalah perekat. Yaitu merekatkan antara transmigran dengan warga setempat. Bagaikan bersinerginya Muhajirin (kaum pendatang) dan (Anshor). Tanpa Gerakan Transmigrasi, bisa jadi setelah reformasi Indonesia terpecah belah. Karena itu warga PATRI harus selalu menjalin sinergi.