JAKARTA— Wakil Presiden RI KH Maruf Amin akan membuka Kongres Mujahid Digital Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (16/9/2022).
‘’Mujahid digital ini secara formal akan dibuka Wakil Presiden Indonesia dan dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Johny Gerald Plate,’’kata Ketua Komisi Infokom MUI, KH Mabroer MS, Rabu (14/9/2022).
Kiai Mabroer mengatakan, istilah Mujahid Digital ini bersifat kelembagaan dan melalui proses yang panjang yang diawali dengan FGD di Bogor selama tiga hari dua malam.
Kemudian, dilanjutkan dengan melakukan workshop di seluruh Indonesia yang dipusatkan di enam titik di antaranya Medan, Papua, Sulawesi Selatan, Lampung, Surabaya, dan Kalimantan Selatan.
‘’Kegiatan workshop di enam titik ini antara lain untuk menguatkan konsep mujahid digital, kita akhirnya menemukan momentum bahwa mujahid digital harus digerakkan karena akhir-akhir ini sudah ada upaya memaknai yang sempit dari jihad,’’ jelasnya.
Kiai Mabroer menerangkan bahwa jihad itu memiliki makna yang sangat luas dan jangan hanya dianggap sebagai perang. Hal ini dikarenakan jihad mencangkup multidimensi.
Kiai Mabroer mencontohkan beberapa bentuk jihad seperti bekerja mencari nafkah untuk keluarga dan belajar bersungguh. Termasuk juga bermedia sosial dengan baik juga merupakan bagian dari jihad.
‘’Termasuk bermedsos dengan baik juga jihad. Misalnya dengan memerangi hoax dan hate speech. Makanya kita menggunakan jihad digital, mengapa digital? Karena domain kita berfokus pada dunia digital,’’ujarnya.
Menurutnya, selama ini ada upaya yang menyempitkan makna jihad. Karenanya, jelas dia, harus ada upaya untuk memperluas makna jihad dengan dilakukan secara simultan (secara serentak) dan kolaborasi (kerja bareng).
Kiai Mabroer mengatakan, Kongres Mujahid Digital ini akan dilakukan selama dua hari dua malam yang akan diikuti pengurus komisi Infokom MUI se-Indonesia, pegiat dunia digital baik dari kampus maupun non kampus. Termasuk para pemenang lomba pra kongres.
‘’Jadi Kongres Mujahid Digital ini tidak semata-mata, tapi kongresnya ada rangkaiannya. Puncaknya adalah kongres. Kegiatan ini diawali dengan Kick off Kick Off Mujahid Digital dan dilanjutkan dengan halaqah youtuber dan influencer Indonesia,’’kata dia.
Pada rangkaian kongres ini, ungkap kiai Mabroer, ada sejumlah lomba di antaranya membuat video kreatif, menulis cerita pendek, menulis artikel ilmiah, dan desain logo Mujahid Digital.
‘’Artinya apa, seluruh kegiatan itu konsentrasinya di dunia digital. Ini harapannya pascakongres kita pertama punya jaringan se-Indonesia. Kedua, punya kegiatan bersama dengan mereka. Ketiga, dalam kongres ini kita bisa melahirkan aturan bagaimana sih etika bermedia sosial,’’paparnya.
Apalagi, kata kiai Mabroer, MUI sudah membuat rambu-rambu melalui Fatwa tentang Hukum Bermedia Sosial. ‘’Kedepan kita harapkan yang dilahirkan oleh MUI ini akan menjadi salah satu dasar, mungkin kita usulkan nanti supaya bisa menjadi bahan pertimbangan untuk membuat Peraturan Pemerintah tentang undang-undang ITE,’’ujarnya.
Kiai Mabroer mengungkapkan, pada kesempatan yang sama akan ada persidangan-persidangan yang terdiri dari komisi digital khusus, komisi program, dan komisi rekomendasi.
‘’Selain ada kongres, kita akan melakukan rapat konsolidasi nasional. Ini hanya khusus diikuti seluruh fungsionaris khususnya ketua dan sekretaris Komisi Infokom MUI Provinsi. Kalau yang kongres, diikuti oleh non MUI,’’ kata dia. (Sadam Al-Ghifari, ed: Nashih)
Dikutip dari laman mui.or.id