Pemerintah Kabupaten Lampung Utara menggelar Rembuk Stunting Tahun 2022


KOTABUMI – Pemerintah Kabupaten Lampung Utara menggelar Rembuk Stunting Tahun 2022, Selasa (26/07/2022).

Kegiatan bertajuk "Melalui Aksi Konvergensi Percepatan dan Penurunan Stunting Kita Wujudkan Sumber Daya Manusia Yang Unggul, Produktif, Sehat dan Cerdas Menuju Kabupaten Lampung Utara Gemilang".

Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Rumah Sakit Umun Handayani Kotabumi. 
Kegiatan dibuka Sekretaris Daerah Drs. H. Lekok dan diikuti sedikitnya 120 orang peserta dari berbagai intansi terkait.

Hadir juga Kepala Bappeda Lampung Andi Wijaya, ST, MM, dan Ketua TP-PKK Lampung Utara Hj. Nur Endah Sulastri Budi Utomo, S.Pdi., MM, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Ilham Akbar,Plt.Kepala Dinas kesehatan dr Hj. Maya Mana.

“Rembug Stunting ini perlu dilaksanakan karena merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antar perangkat daerah,” ujar Sekda mewakili Bupati Lampung Utara saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara.

Khusus kabupaten Lampung Utara berdasarkan hasil SSGI tahun 2021 tingkat Stunting di kabupaten Lampung Utara sebesar 20,2 persen. Meskipun berada di bawah rata-rata nasional sebesar 24,4 persen, namun Lampung Utara masih berada di atas rata-rata Provinsi Lampung yang sebesar 18,5 persen.

Untuk itu, melalui Rembuk Stunting agar kita semua lebih bersemangat lagi dalam memberikan kontribusi terhadap solusi penanganan stunting. Ini mengingat balita yang mengalami Stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal. 

Anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan nantinya di masa depan dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas yang secara luas akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, menaikan tingkat kemiskinan dan memperlebar ketimpangan.

“Karena itu permasalahan Stunting ini jika tidak segera ditangani dengan serius maka akan menimbulkan masalah yang lebih besar dikemudian hari,” tandas Sekda.

Sementara dalam pemaparannya, Kepala Bappeda Lampung Utara menjelaskan ada beberapa strategi untuk percepatan penurunan stunting.

Yakni, menurunkan prevalensi stunting, menyiapkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

“Permasalahan stunting yang multidimensional memerlukan upaya lintas sektor, melibatkan seluruh stakeholder secara terintegrasi melalui koordinasi dan konsolidasi program kegiatan pusat, daerah hingga tingkat desa,” kata Kepala Bappeda.

Untuk itu, sambungnya, berbagai program inovasi stunting telah dilakukan Pemkab Lampung Utara. Meliputi, gerakan kawal ASI eksluaif Puskesmas Ogan Lima Kecamatan Abung Barat, Gerakan Masyarakat Sadar Stunting Puskesmas Blambangan Kecamatan Blambangan Pagar, Inovasi Booklet Gizi Seimbang Puskesmas Kotabumi II Kecamatan Kotabumi Selatan.

Kemudian, Inovasi Peduli Stunting Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas Tulangbawang Baru, Kecamatan Bunga Mayang, Inovasi Tumbuhan Guna Pencegahan Gizi Kurang Puskesmas, Inovasi Gerakan Keluarga Peduli ASI Ekslusif, Makanan Sehat Bayi dan Anak Masyarakat Bunga Mayang, Operasi penimbangan dan data stunting, Gerakan Masyarakat Sayang ASI Puskesmas Madukoro Kotabumi Utara, Cegah Stunting Sejak Dini Puskesmas Negara Ratu Kecamatan Sungkai Utara, serta Inovasi Sosialisaai Cegah Stunting. (Yet)