Pelita Air Service, adalah Sejarah Bagian Transmigrasi Menciptakan Desa Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi di Indonesia, Sejak Tahun 1980 an.
Now Pelita Air Service Kembali Untuk Penerbangan Domestik Indonesia., Bangga
Lockheed menyampaikan rasa terimakasih kepada pemerintah Indonesia karena mengunakan pesawat buatannya C-130 Hercules untuk proyek transmigrasi lewat iklan yang dimuat di majalah Angkasa edisi November-Desember 1982.
Proyek transmigrasi yang dicanangkan pemerintah Orde Baru pada tahun 1980-an berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan jalur darat atau laut, kali ini dengan modal pesawat angkut C-130 Hercules dan juga Transall C-160.
Transmigran dapat diangkut lebih banyak dan lebih cepat, sekaligus juga membawa alat-alat pertanian untuk membuka lahan.
Awalnya MNA (Merpati Nusantara Airlines) yang diserahkan untuk proyek ini, namun kemudian batal karena sibuk mengurus dan melayani rute-rute domestik dan internasional yang dimilikinya, akhirnya jatuh kepada Pelita Air Service. Pilotnya selain dari Pelita Air Service juga dari TNI-AU (Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Udara) yang diperbantukan.
Iklan-Hercules-Transmigrasi-1
Pesawat yang digunakan merupakan versi sipil L-100-30 (L-382G) atau disebut Super Hercules, ukurannya lebih panjang dari versi B dan H.
Setidaknya ada enam unit Hercules yang dioperasikan (PK-PLR s/d PLW) untuk mengirim transmigran dari Jawa ke daerah-daerah Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Selesai proyek transmigrasi, Hercules ini disewakan kepada maskapai kargo Heavy Lift, diberikan kepada MNA untuk dijadikan pesawat penumpang, dan lainnya dihibahkan kepada TNI-AU. (Aviahistoria.com, Sejarah Penerbangan Indonesia) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Dikutip dari facebook Dinas Transmigrasi Sulawesi Barat