Ilmuwan Rusia 'Temukan Air Sisa Banjir Besar Zaman Nabi Nuh' di Dasar Bumi

Lubang dengan kedalaman mencapai 12,252 kilometer ini dibuat selama 24 tahun.

Kola Superdeep Borehole yang terdapat di Murmansk, Rusia, merupakan satu-satunya lubang terdalam yang pernah dibor oleh manusia.

Lubang dengan kedalaman mencapai 12,252 kilometer ini dibuat selama 24 tahun sebelum akhirnya dihentikan pada tahun 1994.

Pada awalnya, sekitar tahun 1970, ilmuwan Rusia ingin mengebor Bumi sedalam 15.000 meter agar bisa memahami alam bawah tanah dengan lebih baik.

Namun, mereka hanya mampu mengebor pada kedalaman 12 ribu sekian meter karena tidak mampu menembus batuan panas dengan suhu 180 derajat Celcius.

Akhirnya mega proyek yang ambisius ini dihentikan pada 1994 hingga lokasinya dibiarkan terbengkalai sampai sekarang.      

Saat ini jika berkunjung ke Kola, Murmansk, hanya akan melihat tutup logam berkarat sebagai tanda keberadaan lubang terdalam tersebut.

Akan tetapi, di balik kegagalan itu, muncul banyak temuan mengejutkan yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Salah satu temuan mengejutkan selama pengeboran lubang di Rusia ini adalah keberadaan air yang melimpah jauh di perut Bumi.

Sebelumnya, sejumlah ilmuwan terkejut ketika mereka menemukan bukan hanya batuan padat dan kering, tapi juga sejumlah besar air.

Selama ini teori menyatakan semakin dalam kita menggali ke dalam Bumi, maka akan semakin padat batu-batuan yang ada di sana.            

Namun nyatanya ketika mengebor sedalam 12 ribu lebih meter, batu-batuan di dalam perut Bumi justru banyak yang retak dan berongga.

Ini menandakan adanya air dalam jumlah besar yang mengalir cukup deras hingga membuat batu-batu tersebut berlubang.

Penggungah video, Plano Existential, mengklaim bahwa keberadaan air dalam jumlah besar di lapisan dalam Bumi itu sesuai dengan kisah Nabi Nuh.      

Diceritakan bahwa pada masa Nabi Nuh pernah terjadi banjir besar yang menutup seluruh permukaan Bumi.

Ketika permukaan airnya semakin surut, sebagian akan mengalir ke dalam perut Bumi dan berkumpul di sana hingga saat ini.

Selama berabad-abad, kisah banjir besar di era Nabi Nuh ini mengganggu para teolog. Tidak sedikit yang bertanya-tanya 'apa yang terjadi dengan air yang membanjiri Bumi' dan 'ke mana tepatnya air itu surut'?

Sekarang sebagian teolog percaya bahwa penemuan air yang begitu jauh di bawah Bumi di Kola, Murmansk, Rusia itu menjelaskan dan memberikan keyakinan bahwa kisah banjir bukan sebagai alegori tetapi peristiwa sejarah.

Sumber: Express.co.uk