Jenderal Andika Temui Gus Yahya Ajak Kerja Sama Bela Negara

Ketua Umum PBNU Gus Yahya (tengah) bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (kanan) di kantor PBNU, Jakarta, Senin (23/5). Gus Yahya didampingi sejumlah Ketua, antara lain Choirul Sholeh Rasyid (kiri Gus Yahya). (Foto: Istimewa)

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (23/5).

Andika yang juga menantu dari Jenderal Purnawirawan AM Hendropriyono ini tiba di Kantor PBNU sekitar pukul 09.00 WIB. Pertemuan itu hanya berlangsung sekitar 1 jam.

Dalam pertemuan itu, Andika dan Gus Yahya membicarakan soal Program Bela Negara yang diluncurkan Kementerian Pertahanan (Kemhan).

"Kami datang untuk silaturahmi sekaligus membahas seputar program bela negara. Apa yang bisa kita lakukan bersama agar negara kita semakin kuat. Nanti, ada follow up dan kerja sama setelah saya mengumpulkan internal dan melihat program kerja dan anggaran tahun ini," kata Andika.

Sementara itu, Gus Yahya mengaku berdiskusi intens dengan Jenderal Andika Perkasa, membangun gerakan bela negara.

"Kami berdiskusi intens membangun gerakan bela negara. Akan kita kembangkan antara NU dan TNI. Tadi pembicaraan hangat dan saya merasa ini pembicaraan dari hati ke hati," ujar Gus Yahya.

"Mudah-mudahan pertemuan ini bisa menghasilkan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara," imbuhnya.

Gus Yahya berharap, usai pertemuan ini akan ada sinergi kuat antara kedua belah pihak untuk menjaga persatuan kesatuan bangsa dan menjaga kondusivitas keadaan masyarakat.

"Sekaligus mengukuhkan harmoni di tengah masyarakat kita yang Bhinneka Tunggal Ika ini," ucap Gus Yahya.

Pada hari yang sama, Andika juga bersilaturahmi ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat, Senin (23/5).

Dalam kesempatan tersebut, Andika disambut langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas dan Goodwill Zubair, serta Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.

“Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan terima kasih atas silaturahmi ini. TNI dengan Muhammadiyah, negara dengan Muhammadiyah ini kan menyatu. 

Jenderal Sudirman itu kan kader Muhammadiyah. Sehingga, jiwa kebangsaan dan kenegaraan itu menyatu dengan TNI. Demikian juga sebaliknya dengan jiwa keagamaan Pancasila, dan kebudayaan luhur bangsa yang menyatu dengan Muhammadiyah,” ungkap Haedar seusai acara.

Berlangsung lebih dari satu jam, kedua belah pihak membahas tentang masalah kebangsaan. 

"Kami berbicara, agar nilai Pancasila, agama, dan kebudayaan luhur bangsa bisa menjadi kepribadian. Sekaligus dasar kita ngurus negara, ngurus bangsa, ngurus Tanah Air. Dengan nilai itulah kita punya daya hidup,” kata Haedar.

Selain topik kebangsaan, pertemuan Andika dan petinggi Muhammadiyah juga membicarakan kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan.

Dikutip dari Rakyat Merdeka.id