Lebaran di Suriname Diputuskan Melalui Hitungan Primbon

Ilustrasi Lebaran/ Foto: Thinkstock

Jakarta -  Suriname memang punya kedekatan sejarah dengan Indonesia. Dahulu banyak warga Jawa yang dikirim ke Suriname di zaman penjajahan.

Tak ayal, terdapat kemiripan dengan budaya Indonesia di Suriname. Misalnya saja soal penanggalan Jawa atau primbon.

Penduduk di sana sudah lama menggunakan penanggalan tersebut. Perhitungan ala primbon Jawa bahkan digunakan untuk penetapan hari Lebaran.

Tradisi peninggalan nenek moyang ini dilakukan sejak ratusan tahun silam. Selain itu, ada lagi tradisi turun temurun yang unik dan mirip seperti di Indonesia.

Dikutip dari detikcom, Senin (25/5/2020), masyarakat keturunan Jawa di Suriname punya tradisi Bodo Kupat untuk memperingati Lebaran.

Bodo Kupat adalah tradisi silaturahmi yang dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seru. Mulai dari balap perahu, live music, hingga pertunjukan kuda kepang (jaran kepang).
Ada nilai luhur dalam bentuk bermaaf-maafan dan berbagi. Warga saling silaturahmi sambil menyantap hidangan yang tersaji.

Tradisi tersebut tak hanya dihadiri warga keturunan Jawa. Terkadang warga keturunan Hindustan dan bule juga turut larut dalam kemeriahan suasana di hari raya.