Rusia, negara terluas di dunia. Mengalahkan Kanada. Luas daratan Rusia sendiri mencapai 16,376 juta kilometer persegi, sekitar 11% daratan dunia. Dengan daratan seluas ini, Rusia menjadi negara terbesar di dunia baik berdasarkan luas daratan maupun luas total area.
Tetapi penduduknya hanya 140 juta saja. Sumber daya alamnya juga raksasa. Ada 5 sumber daya alam Rusia yang mencatat record terbesar di dunia.
Pertama, emas. Rusia memiiki sumber daya emas dengan cadangan terbesar dunia. Diperkirakan 40% cadangan emas dunia. itu baru diolah sebagian kecil. Namun walau begitu. Rusia adalah produsen emas ketiga terbesar dunia.
Kedua, berlian. Rusia juga menjadi pemimpin dunia dalam produksi berlian alami dan berlian buatan. Secara volume, Rusia menguasai 26,4 persen produksi berlian permata global dan 30,2 persen produksi berlian global kelas industri.
Semua perusahaan berkelas dunia bidang pertambangan ada di Rusia. Namun hak bagi hasil sebesar 67% masuk brangkas Rusia sendiri.
Ketiga, biji besi. Rusia penghasi biji nomor dunia. Namun Rusia adalah negara penghasil bijih besi terbesar di Eropa, dan pada 2020 diperkirakan memproduksi sebanyak 95 juta ton.
Sebagian besar bijih besi di negara ini ada di Rusia Tengah, dan sisanya berasal dari Siberia dan Ural.
Keempat, titanium dan magnesium. Sebanyak 22 persen ekstraksi spons titanium dunia ada di Rusia. Spons titanium adalah sumber utama titanium, dan menjadi logam terkuat di dunia yang digunakan dalam pembuatan kendaraan militer, pembuatan senjata, pembangkit listrik tenaga nuklir, pesawat terbang dan pembuatan kapal, serta peralatan pengeboran. Rusia juga memproduksi sekitar 5,2 persen magnesium dunia.
Ketersediaan uranium Rusia
Kelima, uranium. Produksi uranium Rusia mencapai 5 persen dari total uranium dunia. Bahkan Rusia menguasai sekitar 9 persen cadangan global.
Salah satu perusahaan swasta, TVEL, bahkan menyebut kendali 100 persen penambangan uranium di Rusia dan 17 persen produksi global.
Perusahaan ini memiliki kepentingan dalam penambangan dan ekspor uranium di Ukraina, Kazakhstan, Mongolia, Uzbekistan, dan Kirgistan.
Dikatakan Erizely Bandaro, pertanyaan bego, dengan kekayaan begitu besar. Wajar saja bila Uni Eropa dan Amerika Serikat mau ribut dengan Rusia. Di tengah kehidupan ekonomi Uni Eropa dan Amerika Serikat yang melemah, kehilangan power untuk terus tumbuh dan beban sosial yang terus membengkak.
“Ya terpaksa pakai otak primitif sebagai imperialis. Tetapi Uni Eropa dan Amerika Serikat yang tergabung di dalam NATO, lupa. Bahwa pesaingnya adalah China dan Rusia sendiri bukan negara kaleng-kaleng yang gampang digertak dengan sanksi ekonomi,”