Dikenal sebagai crazy rich, Jusuf Hamka justru tak tertarik dengan barang-barang mahal. Ia bahkan tak pernah memamerkan bawang-barang mewa...
Dikenal sebagai crazy rich, Jusuf Hamka justru tak tertarik dengan barang-barang mahal.
Ia bahkan tak pernah memamerkan bawang-barang mewah yang identik dengan orang kaya.
Kini ia pun membeberkan alasan mengapa tak pamer dan memakai barang mewah seperti orang kaya lainnya.
Sosok Jusuf Hamka yang selalu menginspirasi kehidupan ini sudah tidak asing lagi di tanah air.
Dikenal sebagai pengusaha dan bos perusahaan jalan tol, pria yang akrab disapa Babah Alun ini masih berpenampilan sederhana.
Bahkan dengan jauh dari kesan mewah, pria yang termasuk sebagai konglomerat ini masih tetap bersahaja.
Jiwa kesederhanaannya tetap terpancar meski harta yang dimiliki tak ternilai jumlahnya.
Berbeda dari kebanyakan orang kaya, Jusuf Hamka justru doyan makan di angkringan atau warteg.
Selain itu, penampilan sederhananya terlihat jelas dari busana yang dikenakannya.
Bahkan hal ini justru menjadi inspirasi bagi banyak kalangan yang bisa menjadikan sosok Jusuf Hamka sebagai panutan.
Bahkan dalam perbincangannya dengan Rudy Salim beberapa waktu lalu cukup memberi pelajaran dalam hidup.
Kala itu Rudy Salim menanyakan kepada Jusuf Hamka apakah bosan menjadi orang kaya.
Jawaban Jusuf Hamka pun sangat menakjubkan, ia mengakui tidak pernah merasa jadi orang kaya.
Bahkan Jusuf Hamka mengakui jika celananya saja beli di Cihampelas, Bandung.
Ia beralasan jika membeli sesuatu berdasarkan kebutuhan dan manfaat bukan keinginan semata.
Selain itu, saat berbincang dengan Helmy Yahya, Jusuf Hamka juga tidak ingin memakai barang-barang mewah dengan harga yang fantastis.
Ia mengungkapkan hal itu hanya akan mengundang kejahatan dan fungsi barang yang dibeli akan tetap sama bukan semata memandang merek dan harga.
Awalnya, Helmy Yahya menanyakan seputar celana jeans yang dikenakan oleh Jusuf Hamka.
Jusuf Hamka pun mengakui jika celananya itu dibeli sudah sejak lama dengan harga Rp 150 ribu di Cihampelas, Bandung.
Kemudian, tiba satanya Helmy Yahya menanyakan harga dan merek jam yang dipakai Jusuf Hamka.
"Jam?" tanya Helmy Yahya.
"Masih, liat aja Seiko, nggak ada masalah," ujar Jusuf Hamka sambil memperlihatkan jamnya.
"Dibanting-banting, soalnya bukan jam milyaran," tambah Jusuf hamka.
"Ya kan ada jam jam yang puluhan milyar pak," sahut Helmy Yahya menanggapi ucapan Jusuf Hamka.
"Muternya sama," timpal Jusuf Hamka.
"Nggak ada yang lebih cepet juga ya pak," sahut Helmy Yahya lagi.
Jusuf Hamka pun membenarkan ucapan Helmy Yahya dan memberikan alasannya tidak mau memakai barang mewah.
"Emang kalo mahal cepetan? Ngga juga ya, ngga juga bikin tambah hoki kan. Ngga bikin tambah kaya kan," jelas Jusuf Hamka.
"Diincer orang iya ya, dibacok orang iya kalo mahal-mahal, kalo ini siapa yang mau," ujarnya.
Tak Pamer Harta, Ini Sosok Crazy Rich Sesungguhnya, Bos Jalan Tol, Beri Tanah untuk Pemakaman Covid
Berbeda dengan Doni Salmanan dan Indra Kenz, sosok crazy rich satu ini justru tak pernah memamerkan kekayaannya.
Padahal ia dikenal sebagai pengusaha sekaligus konglomerat.
Penampilannya pun sangat sederhana dan jauh dari kata mewah.
Berikut ini profil Jusuf Hamka yang dikenal sebagai pengusaha dermawan.
Belakangan ini istilah crazy rich alias super kaya sedang populer di Tanah Air.
Sosok yang dijuluki sebagai crazy rich tersebut berlomba-lomba pamer kemewahan dan harta kekayaannya.
Namun, siapa sangka justru sosok crazy rich sesungguhnya jauh dari kesan mewah dan memilih hidup sederhana.
Termasuk pula sosok konglomerat bernama Jusuf Hamka yang menjadi inspirasi banyak orang.
Beberapa waktu lama, nama Jusuf Hamka mendapatkan sorotan karena berniat untuk menjadikan tanah miliknya yang seluas 10 hektar sebagai lokasi pemakaman jenazah pasien Covid-19.
Pria yang akrab disapa Babah Alun ini turut berperan dalam memerangi percaloan kremasi untuk jenazah pasien Covid-19 di Jakarta.
Jusuf Hamka sendiri merupakan Dewan Pembina dari Krematorium Cilincing yang memerintahkan krematorium tersebut untuk menerima jenazah pasien Covid-19 dan memungut harga rendah untuk jasa kremasi, yakni Rp 7 juta.
Hal ini dilakukan karena sebelumnya sempat beredar berita tentang adanya calo jasa kremasi yang mematok harga hingga ratusan juta rupiah per jenazah pasien Covid-19.
Sebagai informasi, Jusuf Hamka merupakan bos perusahaan jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Persada.
Ia dikenal sebagai sosok pengusaha yang dermawan dan kerap membantu masyarakat yang kesusahan.
Dikutip dari beritaheboh.com