Terjemah Kitab (RO-AYTULLOOH) 39. DAN KAMI LEBIH DEKAT PADANYA DARI URAT LEHERNYA

 

راَيت الله

"Ro-aytullooh"

(Melihat Allah)

Oleh: Mustafa Mahmud

Di Nuqil  dari Kitab

Al Mawaqif wal Mukhotobat - Imam An Nafri


39.

DAN KAMI LEBIH DEKAT PADANYA DARI URAT LEHERNYA

       


Setelah aku ditegakkan berdiri dalam “Penglihatan”, Ia pun berkata kepadaku : “ Pada ... Penglihatan... sudah tiadalagi ucapan, tiada juga  perkataan, ibarat dan isyarat juga tiada, ilmu dan makrifat, pendengaran dan kepekaan, ungkapan dan hijab, kesemuanya sudah tiada”

 

Iapun melanjutkan : “ Pintu “Penglihatan” itu, ialah jalan keluar dari “Siwa” dan “Siwa” itu seluruhnya berhimpun dalam huruf.

 

Makrifat itu merupakan pintu gerbang yang tiada dapat dimasuki, kecuali para arifin; dan bagi setiap arif satu tanda, yang dengannya (tanda itu) akan merasa tenang dan tenteram; dan barang siapa yang dengannya merasa tenang, maka ia pun akan berhenti di dalamnya”.

 

Kata Nya : “kesemuanya itu mengarahkan tujuannya ke gerbang itu, dan untuk mencapainya diperlukan “kendaraan” dan setiap kendaraan ada tali pengikatnya”.

 

Katanya pula : “kendaraan makrifat itu ialah ilmu dan tali pengikatnya ialah huruf”.

 

Lanjut Nya : “Hendaklah engkau turun dari kendaraan, keluar dari huruf dan keluar pulalah dari makrifat.... dengan demikian Ku hapus tanda hijab dan akan Ku teguhkan engkau dengan “Tanda Ku”, maka tiada lagi engkau dikusai oleh huruf yang menghijab.

 

Kata Nya Pula : “Menyingkirlah dari nama-nama huruf dan engkau akan menyingkir pula dari arti maknanya. Jika kesemuanya itu telah engkau singkirkan berulah “Aku akan lebih dekat dari urat leher”.

 

Belum! Belum tiba di tujuan! Menyingkirlah dari leher itu, dan urat leher itu, menyingkirlah dari “dekat” ke yang lebih dekat... niscaya engkau melihat “Lafaz Aku (Lafdhiat Ana).

 

Bila engkau telah pergi dari “Lafaz” itu, maka Aku lah Yang Dahir dan Aku lah Yang Bathin dan Aku lah terhadap segala sesuatu Maha Mengetahui...

 

Ia pun menegaskan sekali lagi : “Huruf dan segala sangkut pautnya adalah hijab yang berpintu, di dalamnya tempat pulang balik dan tempat membagi-bagi, keduanya merupakan dua pintu di belakang huruf; Menetapkan dan menghapuskan, adalah dua pintu hijab di balik yang pulang pergi dan membagi-bagi. Yang pulang pergi dan membagi-bagi adalah pintu masuk menuju penghentian (Al-Waqwah) dan “Penetapan serta penghapusan” adalah pintu masuk menuju “Penglihatan” (Ar Ru’yah).

 

Tabir hijab telah terungkap sudah.....

Bagi para setia kawan arifin Nya....

Segera mereka dapat memandang Nya.....

Tanpa ibarat tanpa huruf.... tanpa abjad.



Daftar isi Kitab