Ansor Inginkan Pendekatan Persuasif ke Warga Wadas

 

Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Kudus, Dasa Susila menyayangkan adanya tindakan represif terhadap warga. Pihaknya menyampaikan hendaknya pemerintah mengedepankan dialog persuasif dengan warga, dilandasi dengan cinta dan kasih sayang.

“Demi keadilan dan tegaknya hukum, kejadian ini harus diusut tuntas di ranah hukum. Sehingga kedepannya tidak ada lagi tindakan represif  yang dilakukan oleh aparat terhadap warga Wadas,” harap Dasa.

Diberitakan sebelumnya, konflik antara aparat dengan warga di Desa Wadas berangkat dari rencana pembangunan Bendungan Bener.

Bendungan ini merupakan salah satu Proyek Strategis nasional (PSN), yang rencananya akan memiliki kapasitas 100,94 meter kubik air. Untuk memasok sebagian besar kebutuhan air ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Selain itu konflik juga disulut penambangan batu andesit.

Sementara itu dalam acara Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dan Harlah ke-99 NU secara virtual pada Kamis (10/2/2022) malam. KH Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa NU siap menjembatani komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat di Desa Wadas.

Dilansir dari laman resmi NU Online, Jumat (11/02), Gus Yahya mengajak seluruh pihak bersama-sama membangun komunikasi yang baik guna mencari jalan keluar atas problem yang masih terjadi di Wadas.

“Insya Allah Nahdlatul Ulama siap hadir guna mendampingi rakyat dan membantu pemerintah dalam melancarkan komunikasi antara pemerintah dengan rakyat itu sendiri sehingga polemik yang terjadi tidak berlarut-larut,” kata Gus Yahya.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah ini juga mengatakan supaya kita tidak perlu berlebihan dalam menyikapi masalah ini. Dan menganggap permasalahan di Wadas adalah masalah antara pemerintah dengan rakyat, masalah pemerintah menindas rakyat, dan sebagainya.

Gus Yahya percaya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan merampungkan persoalan terkait penambangan batu andesit di Desa Wadas dengan baik. Mengingat Purworejo dinilai  memiliki ikatan emosional dengan Ganjar.

“Mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik dan kalau saya pribadi sangat yakin bahwa ini bisa diselesaikan dengan baik oleh Gubernur Jawa Tengah. Karena ini masalahnya dengan tetangga pak Ganjar yang juga orang Purworejo,” imbuhnya.

Sedangkan menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) proyek tambang di Desa Wadas ini merupakan tambang quarry atau penambangan terbuka (dikeruk tanpa sisa). Penambangan batu itu dilakukan dengan cara dibor, dikeruk, dan diledakkan menggunakan 5.300 ton dinamit atau 5.280.210 kilogram, hingga kedalaman 40 meter.

Untuk menyelesaikan proyek Bendungan Bener, tambang quarry andesit di Desa Wadas menargetkan 15,53 juta meter kubik material batuan andesit. Jika hal itu terjadi, menurut Walhi.  (*)

Penulsi Ahmad Syarif

Editor : Abdul Rochim