Mentradisikan Istighatsah Sebagai Sarana Taqarrub



Judul Buku : Sejarah dan Keutamaan Istighatsah
Pengarang : Drs. K.H. Ishomuddin Ma’shum, M.Pd.I
 Penerbit         : LTN Pustaka, Jl. Masjid Akbar Timur No. 9 Surabaya
Tahun Terbit : 2018
Cetakan         : 1, Februari 2018
Tebal Buku : 124 Halaman +Cover
Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm
ISBN : 978-602-50207-3-5
Harga Buku : 28.000 (harga bisa berubah)

KH Ishomuddin ma’shum adalah sorang penulis profesional, sejak tahun 1990 ia mengabdikan dirinya untuk berkarya lewat jari-jemarinya, karyanya berupa buku-buku pengetahuan kurang lebih ada 40 buku yang sudah diterbitkan sampai sekarang.

Resensi buku yang akan saya sajikan berikut adalah salah satu karya beliau “Sejarah dan Keutamaan Istighatsah” sebuah karya monumental dari bapak yang sekarang menjabat sebagai ketua Jama’ah Thariqah Mu’tabarah Qodiriyah wa Naqsabandiyah Pasuruan.

Buku ini sangatlah unik, buku ini bukan seperti buku-buku yang menjelaskan akan doa-doa saja sebagaimana buku pada umumnya. Namun, buku ini akan mengupas secara mendalam tentang isi doa yang mungkin bisa kalian hikmahnya.

Kesan saya setelah membaca isi buku ini adalah meski hanya beberapa yang saya jadikan wirid, tapi itu sangatlah bermanfaat bagi saya, dan mungkin juga kepada masyarakat Nahdliyyin pada umumnya. 

Kalau kalian bagaimana kesan setelah membaca buku ini?

Masalah yang terjadi akhir-akhir ini bukanlah konflik antar agama, atau antar suku, tapi yang paling dominan malah dari Islam sediri, tak bisa dipungkiri banyak ormas satu degan ormas lainnya saling sikut jika tidak sesuai dengan “kebenaran” menurut versinya sendiri.

Hal ini menjadikan polemik ditengah masyarakat, pasalnya masih banyak masyarakat awam yang memerlukan contoh dan tuntunan ke jalan yang benar. 

Nahdlatul Ulama’ sebagai Ormas keagamaan terbesar melalui para kadernya melakukan gerakan secara masif pembukuan sebuah buku sebagai serana dakwah kepada masyarakat lewat Lembaga ta’lif Wan Nasyr (LTN NU) yang tersebar diberbagai daerah.

Salah satu tradisi yang dipengang teguh oleh Nahdlatu Ulama’ adalah istighatsah, Mengutip dari situs NU online Istighatsah disini bermakna “ meminta pertolongan ketika dalam keadaan sukar dan sulit”. meskipun ada kelompok yang menolak tradisi Istighatsah, NU dengan gencarnya mentradisikan Istighatsah sebagai sarana taqarrub kepada Allah, di era yang mana iman semakin menipis ini.

Buku sejarah dan keutamaan Istighatsah adalah bukti untuk menjawab sekaligus jalan untuk lebih mendekatan diri lagi kepada sang pencipta Allah SWT. 

Buku Ini juga memiliki beberapa bab dan di setiap babnya memiliki fokus materi tersendiri misalkan, pada bab dua mengenai disajikan tata cara dan Awrad Istighatsah, Kemursyidan dan masih banyak lagi. Buku ini dibuat sebagaimana tujuan penulis buku ditujukan kepada para pembaca agar lebih mengenal dan lebih mendalami seputar isi daripada Istighatsah.

Jadi, buku ini dibuat agar kita tahu sejarah  dan keutamaan daripada Istighatsah karena mengetahui hal itu sangatlah penting dalam mengamalkan suatu wirid agar memiliki ikatan dan dapat memperkuat kemantapan.

Dikutip dari buku tersebut " seseorang yang memiliki banyak wirid akan menjadi tentram hatinya karena buah dari halawatul iman"

Kelebihan Buku :

Dapat membuat para pembaca berlarut dalam bermunajat. Bahasanya pun mudah dipahami, karena penyertaan arti kata yang berbahasa arab. Begitu juga dengan Cover yang sagat elegan penuh warna hijau yang menambah nuansa ke-NU-an rekat didalamnya.

Kekurangan Buku:

Meski banyak keunggulannya, tapi skala prioritas masyarakat masih menggunakan kitab asli (tanpa terjemahan) dalam pengamalan Istighatsahnya, seperti Wird Al-Lathif, Rotib Al-Haddad, Rotib Al-Athos, Hizb Nasyr, ataupun yang lainnya.

Si Penulis membuat buku ini bukan tanpa alasan, Selama ini, pada kenyataannya masih banyak diantara kita yang belum mengenali Istighatsah yang kita baca, atau tidak sedikit dari kita yang mengamalkan Istighatsah tapi tidak tahu maksud dan artinya, apalagi terkait sejarah dan keutamaannya. Dari situlah penulis berniat mengabdikan dirinya hingga terbit buku ini. 

Buku ini ditujukan kepada pembaca, yakni masyarakat umum, baik  Nahdliyyin ataupun yang bukan.

Penulis Resensi

Mohammad Cholil Alwi 

Pondok Pesantren Al-Ma'rufiyyah_Kudus