Dr. H. Kisbiyanto (Ahad, 10/01/2021) merespon kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk pengendalian penyebaran Covid-19, sejak 11 sampai 25 Januari 2021. Kisbiyanto yang juga Seketaris PCNU Kudus menegaskan bahwa dengan tingginya kasus positif dan apalagi yang meninggal, maka sudah sepantasnya pemberlakuan PPKM itu kita terima.. Dia menjelaskan alasan menerima PPKM, "Alasan pertama, bahwa maqashidus syari'ah di dalam agama Islam salah satunya adalah hifdlunnafsi. Syariat Islam harus menjamin keberlangsungan hidup manusia, termasuk mengantisipasi bahaya yang mengancam nyawa manusia. Ukuran keterancaman itu dibantu dengan data saintifik ilmu kesehatan dan kedokteran. Jadi, jika kasusnya memang tinggi dan para ahli di bidangnya menyatakan daerah rawan, maka orang Islam harus menjaga dan mengantisipasinya". Selanjutnya, "Alasan kedua, pembelajaran online memang tidak bisa efektif sebagaimana pembelajaran langsung di kelas, tetapi ini bersifat sementara dan demi keselamatan banyak nyawa manusia. Pembelajaran online juga tidak jelek-jelek amat, banyak juga positifnya, misalnya guru mendapatkan keseriusan untuk mengenal, menguasai, dan menerapkan ICT untuk mengajar. Anak-anak dan orang tua juga lebih melek teknologi, serta kesadaran baru di era revolusi industri 4.0. Masyarakat kita juga semakin cerdas yang menuju sebagai Super Smart Society 5.0.Itu trend perkembangan zaman lho".
Namun demikian, Kisbiyanto yang juga dosen di Program Pascasarjana IAIN Kudus mengajak kepada masyarakat untuk lebih bersabar. Ajaknya, "Wasta'inu bisshobri wassholati innaha lakabiratun illa 'alal khosyi'in, Gitu nasehat Allah dalam al-Quran, kan. Suasana krisis kesehatan ini benar-benar mengajarkan kita kesabaran untuk berdisiplin, misalnya 3M, 3T, dan juga banyak taqarrub pada Allah dengan memperbanyak doa-doa, shalat, dan ibadah lainnya". Ketika ditanya, bagaimana sikap kita agar tegar, dia menjawab, "alhamdulillah vaksinasi sudah dimulai, semoga kita semua segera tervaksinasi, dan kita optimis saja, keadaan akan kembali normal dan lebih baik, wallahul musta'an, gitu aja, " pungkasnya. (ltn/shr)