Halaqoh Ulama Kabupaten Kudus: NU Harus Solid
Dalam rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) 2019, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama kabupaten Kudus menyelenggarakan Halaqoh Ulama sekabupaten Kudus pada hari Rabu, 30 Oktober 2019 di Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an Pusat. Acara tersebut menghadirkan narasumber KH. Ubaidillah Shodaqoh (Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah), KH Yusuf Chudhory (Pengasuh Pondok Pesantren Tegalrejo Magelang), dan KH. M. Ulil Albab Arwani (Rois Syuriah PCNU Kudus). Acara yang di moderatori oleh KH Amin Yasin tersebut berlangsung gayeng, khas kyai NU dan diikuti oleh para kyai baik tingkat Pengurus Ranting, Pengurus Majlis Wakil Cabang, hingga Pengurus Cabang.
Dalam paparannya, ketiga narasumber menjelaskan bahwa NU harus kuat dan solid dalam membimbing ummat maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kita harus bersatu, agar NU menjadi kuat" itu adalah kutipan dari Rois Syuriah PCNU Kudus. Selain itu, Kyai yang juga Pengasuh Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an tersebut menegaskan agar ulama menjadi panutan bagi masyarakat. Selanjutnya KH Ubaidillah Shodaqoh menjelaskan bahwa ulama adalah man nadhorol ummah bi ainir rohmah. Beliau menegaskan tentang pentingnya persatuan ulama untuk kemaslahatan ummat. Sementara itu, KH Yusuf Chudhory memaparkan bahwa tujuan didirikannya NU adalah dua hal, yaitu chirosah diniyyah, yakni untuk menjaga dan menjalankan ajaran Islam ala Ahlis Sunnah wal Jama'ah; dan chirosah wathoniyyah, yakni menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk menjaga dan menjalankan tugas tersebut NU harus solid sekaligus mampu memahami dan berkontribusi pada perubahan zaman. "Kader NU harus faham, bahwa zaman berubah" tegasnya. (AF)