penyebaran islam di pulau jawa dan runtuhnya kerajaan hindu budha


kerajaan hindu budha kuno terbesar di pulau jawa adalah majapahit, pada saat itu masyarakat juga banyak memeluk agama hindu budha. karena kurangnya suksesi, maka terjadi perang berkepanjangan di majapahit yang disebut perang paregreg, dalam pararaton tertulis sampai terjadi bencana kelaparan akibat perang ini, terjadi juga kekosongan pemerintahan selama beberapa tahun. masyarakat beragama siwa budha menjadi resah dan tertekan. dalam waktu bersamaan, para pedagang cina banyak bermukim di sepanjang pantai utara, mereka selain berdagang juga mengenalkan agama islam. walaupun islam sudah masuk ratusan tahun sebelumya secara minoritas, tetapi akibat tekanan prahara politis ini membuat rakyat pantura memilih berpindah agama, mempertimbangkan perekonomian yang lebih baik.
di bali juga terjadi penyebaran agama islam di pantai utaranya, tetapi tidak berkembang pesat karena masyarakat dan rajanya aman tenteram serta makmur sejahtera, sehingga masyarakat tetap setia memeluk agama hindu, dan kerajaan hindu di bali tetap langgeng sampai sekarang.
kembali ke jawa, akibat perang itu wilayah2 bawahan majapahit sepanjang pantai utara berupaya melepaskan diri karena kondisi yang tidak nyaman. di sisi lain negara majapahit juga semakin lemah karena perang paregreg tersebut. demak adalah salah satu wilayah yang melepaskan diri, kemudian rajanya digantikan oleh putra mahkota yang beragama islam. dukungan raja yang menjanjikan perekonomian lebih baik dengan rakyat yang butuh kesejahteraan membuat demak semakin kuat pada saat dipimpin raden patah. kondisi ini didukung dengan agama baru yang mereka peluk menjadi terasa lebih menyejahterakan. kekuatan ini membuat demak berupaya melebarkan sayapnya pada saat dipimpin sultan trenggono yang mengganti raden patah. ketika dahulu berada di bawah majapahit, dan melihat majapahit semakin lemah, maka demak berupaya menguasainya. sampai dengan masa akhir majapahit yang sudah tidak dipimpin oleh raja lagi, tetapi oleh seorang patih bernama patih udara, menurut catatan tome pires sultan trenggono menyerang majapahit pada tahun 1518 hingga majapahit benar2 sirna


di posting oleh : Tjahja Tribinuka