Senin, 8 Juli 2013 20:40 WIB
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Anggota
Lajnah Falakiiyah PBNU tengah meneropong matahari untuk melihat Rukyah
Hilal di Gedung Season City, Tambora, Jakarta Barat, Senin (8/7/2013).
Hilal tersebut untuk menentukan awal puasa bagi umat Islam. Warta
Kota/angga bhagya nugraha
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kementerian Agama (Kemenag) Wilayah Sulsel bersama Badan Hisab dan Rukyat (BHR) menggelar rukyatul hilal di pelataran parkir Mall GTC Tanjung Bunga, Makassar, pukul 17.00 Wita, Senin (8/7/2013) atau bertepatan tanggal 29 Syakban 1434 Hijriah.
Pemantauan hilal dipimpin Ketua BHR Abbas Fadel. Hadir Kanwil Kemenag Sulsel Gazali Sayuti, Ketua Majelis Syuro Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Sulsel AGH Sanusi Baco, perwakilan Ormas Muhammadiyah Sulsel Alimuddin MAg.
Selanjutnya, Pengurus Besar (PB) Darud Da'wah Wal Irsyad (DDI) Sulsel Dr Hamzah Haeriyah, dan KH Muhammad Ahmad, anggota BMKG, serta anggota ormas Islam lainnya.
"Hasil pemantauan sama sekali tidak bisa dilihat hilal apalagi cuaca mendung. Tidak ada bisa melihat karena posisi bulan nol derajat. Maka diisti'malkan, seluruh Indonesia, menyampaikan bahwa hari ini tidak bisa melihat. Karena itu sebaiknya puasa tanggal 10 (Rabu)," kata Abbas Fadel.
Gazali Sayuti mengatakan, "Karena ini belum ada posisi dibawah nol derajat sehingga kita menunggu hasil sidang isbat dari menteri agama di Jakarta."
Rukyatul hilal salah satu metode dalam menentukan awal ramadan. Hasil pemantaun BHR Sulsel, tinggi hakiki hilal 0 derajat, 07' 49,86. Tinggi lihat hilal 0 derajat, 05' 55.31. Matahari terbenam di Makassar Tanggal 8 Juli 2013 ini terjadi pada pukul 18.03, 08.08 Wita.
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kementerian Agama (Kemenag) Wilayah Sulsel bersama Badan Hisab dan Rukyat (BHR) menggelar rukyatul hilal di pelataran parkir Mall GTC Tanjung Bunga, Makassar, pukul 17.00 Wita, Senin (8/7/2013) atau bertepatan tanggal 29 Syakban 1434 Hijriah.
Pemantauan hilal dipimpin Ketua BHR Abbas Fadel. Hadir Kanwil Kemenag Sulsel Gazali Sayuti, Ketua Majelis Syuro Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Sulsel AGH Sanusi Baco, perwakilan Ormas Muhammadiyah Sulsel Alimuddin MAg.
Selanjutnya, Pengurus Besar (PB) Darud Da'wah Wal Irsyad (DDI) Sulsel Dr Hamzah Haeriyah, dan KH Muhammad Ahmad, anggota BMKG, serta anggota ormas Islam lainnya.
"Hasil pemantauan sama sekali tidak bisa dilihat hilal apalagi cuaca mendung. Tidak ada bisa melihat karena posisi bulan nol derajat. Maka diisti'malkan, seluruh Indonesia, menyampaikan bahwa hari ini tidak bisa melihat. Karena itu sebaiknya puasa tanggal 10 (Rabu)," kata Abbas Fadel.
Gazali Sayuti mengatakan, "Karena ini belum ada posisi dibawah nol derajat sehingga kita menunggu hasil sidang isbat dari menteri agama di Jakarta."
Rukyatul hilal salah satu metode dalam menentukan awal ramadan. Hasil pemantaun BHR Sulsel, tinggi hakiki hilal 0 derajat, 07' 49,86. Tinggi lihat hilal 0 derajat, 05' 55.31. Matahari terbenam di Makassar Tanggal 8 Juli 2013 ini terjadi pada pukul 18.03, 08.08 Wita.
Editor: Dewi Agustina
Sumber: Tribun Timur