Tulang Bawang---Gerakan hati seluruh mahasiswa Universitas Megou Pak Tulang Bawang (UMPTB) melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas melakukan konsolidasi akbar bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai respons terhadap berita pencabutan izin operasional Universitas Megou Pak Tulang Bawang. Konsolidasi ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah yang akan diambil menghadapi situasi tersebut.
Dimas Primus Pratama, selaku Presiden Mahasiswa UMPTB, mengonfirmasi bahwa pihak rektorat dan jajaran universitas sedang berupaya keras memperjuangkan melalui upaya banding yang diajukan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
"Kami, selaku mahasiswa, merasa terkejut dengan berita pencabutan izin operasional Universitas Megou Pak Tulang Bawang. Namun, kami ingin menegaskan bahwa proses perkuliahan dan kegiatan akademis tetap berjalan sesuai dengan kalender akademik yang telah ditetapkan," ujar Dimas.
Dimas juga menambahkan bahwa kampus Megou Pak Tulang Bawang memiliki peran penting sebagai harapan pendidikan bagi masyarakat setempat. Banyak mahasiswa yang berkuliah di sana berasal dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah pusat dapat memberikan keringanan dan melihat aspirasi mahasiswa untuk tetap dapat melanjutkan pendidikan di wilayah mereka.
"Mengingat banyak mahasiswa yang berada dalam situasi kurang mampu, kami berharap pemerintah pusat mempertimbangkan untuk memberikan solusi terbaik dan melibatkan mahasiswa dalam proses pengambilan keputusan terkait nasib universitas kami," tandas Dimas.
Konsolidasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menyatukan suara mahasiswa UMPTB dan mendukung usaha rektorat dalam menghadapi tantangan ini. Pihak BEM Universitas bersama PMII berkomitmen untuk terus menjaga solidaritas demi keberlanjutan pendidikan di Universitas Megou Pak Tulang Bawang.
