BANDAR LAMPUNG - Ibu Riana Sari Arinal resmi dilantik dan dikukuhkan sebagai Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Koordinator Lampung sisa masa bakti 2019-2024, di Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek, Selasa (6/12/2022).
Pelantikan dan pengukuhan dilakukan oleh Ketua Bidang Organisasi YKI Pusat drg. Sally Salziah Sudrajat, Sp.OM secara daring.
Ibu Riana menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan dan amanah yang telah diberikan kepadanya.
Ia berharap program atau kegiatan yang disusun kedepan, baik di bidang promotif, preventif maupun suportif dapat mengurangi jumlah penderita kanker di Provinsi Lampung.
Ibu Riana juga berharap dukungan serta kerjasama pemerintah, para pemangku kepentingan dan masyarakat di Provinsi Lampung.
"Tentu saja tantangan dan tugas ini tidaklah mudah. Dan kami sangat menyadari bahwa kami tidak mungkin melakukan tugas ini sendiri," ujarnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data WHO (World Health Organization), penyakit kanker merupakan penyebab kematian terbanyak nomor dua di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular.
Setiap tahun, 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia.
Diperkirakan pada 2030 kejadian tersebut dapat mencapai hingga 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal akibat kanker.
Para ahli juga memperkirakan bahwa 40% kanker dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko terjadinya kanker tersebut.
Ibu Riana berpendapat diperlukan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah faktor risiko tersebut dan peningkatan program pencegahan serta penanggulangan yang tepat.
Menurutnya, penyebab jumlah kasus kanker stadium lanjut yang tinggi adalah keengganan memeriksakan diri ke dokter karena takut didiagnosis kanker sebab orang awam seringkali hanya mendengar bahwa kanker penyakit kutukan atau kanker dan tidak ada obatnya tanpa pernah memperoleh informasi yang benar tentang kanker.
Untuk itu Ibu Riana mengajak kepada masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya jika merasakan gejala awal kanker.
"Kanker sebenarnya dapat didiagnosis secara dini. Deteksi dini kanker tidak hanya dapat menurunkan angka kematian akibat kanker, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penderitanya," pungkasnya.
Khusus untuk anak dengan kanker, ia mengajak untuk terus mendukung mereka dalam menghadapi penyakitnya, sehingga anak-anak dapat menikmati masa kecil dengan baik.
Membacakan sambutan Gubernur Lampung, Asisten 1 bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Qudrotul Ikhwan mengatakan fokus pemerintah dalam program pengendalian kanker saat ini diprioritaskan pada pencegahan dan deteksi dini kasus kanker tertinggi yaitu kanker leher rahim dan kanker payudara, serta penemuan dini kanker pada anak.
Terkait stigma negatif kepada kanker di masyarakat, Qudrotul berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan dan lintas sektor harus melakukan peningkatkan kampanye pencegahan, deteksi dini dan penemuan dini kanker melalui kegiatan preventif dan juga promotif yaitu seperti pembuatan media berupa leaflet, poster, banner dan lain sebagainya.
"Selain itu, perlu dilakukan penyebaran informasi melalui penyuluhan tentang kanker baik di dalam maupun di luar gedung, seperti instansi pemerintah atau swasta, yayasan, organisasi masyarakat atau agama, sekolah dan Universitas serta melalui media cetak dan elektronik," ujarnya.
Qudrotul berharap kegiatan-kegiatan tersebut dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk mau melakukan pemeriksaan kesehatan secara dini agar bisa ditemukan penyakit kanker sedini mungkin.
"Melalui kegiatan deteksi dini ini diharapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terutama dalam1 mengendalikan faktor risiko kanker dan deteksi dini kanker sehingga diharapkan angka kesakitan, kematian akibat penyakit kanker dapat ditekan," tambahnya.
Qudrotul mengucapkan selamat kepada ketua dan seluruh pengurus Yayasan Kanker Indonesia Cabang Koordinator Lampung yang baru dilantik.
Ia berharap kepengurusan yang baru di bawah kepemimpinan Ibu Riana Sari Arinal, Yayasan Kanker Indonesia Cabang Koordinator Lampung semakin kokoh, berjaya dan memberikan manfaat bagi masyarakat.(san/eu)
